Menurut Sandi, para pengrajin masih membutuhkan pendampingan dan pengelolaan keuangan.
"Salah satunya seperti Pak Sohib ini, dia bingung ketika dikejar pajak. Padahal dia belum tahu pemasukan dan pengeluarannya," tutur Sandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan membuat Gerakan Ekonomi Rakyat (Gerak) One Kabupaten/Kota One Center for Entrepreneurship (OK OCE). Gerak OK OCE sudah mulai akan kita perkenalkan di setiap daerah yang akan kita kunjungi," ujarnya.
Tiap daerah, lanjut Sandi, nantinya akan punya nama sendiri. Disesuaikan dengan karakteristik masing-masing.
"Karena setiap kota atau kabupaten punya ciri khasnya," imbuhnya.
Ia menyebutkan gerakan-gerakan OK OCE yang sebelumnya sudah berjalan akan dimaksimalkan. Seperti Ayo Obah di Jawa Tengah, Asyikpreuner di Jawa Barat dan OK OCE Kito di Sumatera Selatan.
"Akan kita ciptakan gerakan yang kolaboratif dan partisipatif dari masyarakat. Gerakan ekonomi yang datang dari, oleh dan untuk masyarakat. Dari sekarang juga, kita bersama-sama menjemput perubahan ekonomi di negeri ini," katanya.
Sandi juga menegaskan, tahun 2019 mendatang harus ada pemerintahan yang kuat dan fokus pada masalah ekonomi.
"Khususnya pada penyediaan dan penciptaan lapangan kerja serta harga-harga kebutuhan pokok yang stabil dan terjangkau," tandasnya.
(bgk/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini