"Perlu kami sampaikan bahwa kepada Bapak Manurung, kami dari tim DVI menerima kantong jenazah yang tim pencari penumpang sampai hari Sabtu kemarin, itu ada 195 kantong jenazah. Dari 195 ini, ada 666 body part," ujar Karumkit RS Polri Brigjen Musyafak dia RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (16/11/2018).
Body part dari kecelakaan Lion Air PK-LQP yang diserahkan ke DVI, kata Musyafak, berukuran kecil-kecil. Karena itu, proses identifikasi memerlukan ketelitian dan ketekunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Ketelitian dan ketekunan) baik untuk mengetahui mendapatkan informasi tanda-tanda medis maupun tanda-tanda properti dan yang terakhir adalah pemeriksaan DNA," imbuh dia.
Bentuk dari 666 body part tersebut, jelas Musyafak, beragam. Satu body part, lanjutnya, bukan berarti milik 1 jenazah.
"Jadi satu jenazah bisa ada beberapa body part, itu yang perlu diketahui. Jadi, bukan 95 yang terindentifikasi dari 95 body part, bukan begitu, Pak. Jadi ini dari tim ahli DNA yang melaksanakan pemeriksaan sampel DNA, masih ada beberapa sampel DNA yang dalam proses penyelesaian yang diperkirakan tanggal 23 besok itu selesai semua karena masih perlu ketekunan," jelasnya.
"Sebagai contoh body part-nya adalah tulang dan sebagainya dan bahkan ada body part yang tidak didapatkan profil DNA. Sebagai contoh adalah kalau lemak, nah begitu. Jadi yang selama ini yang 95 teridentifikasi adalah dari beberapa body part, jadi bukan berarti yang di dalam instalasi forensik ini banyak sekali body part, bukan begitu. Ya demikian, Pak," imbuh Musyafak. (gbr/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini