HS dalam pelariannya sempat berkomunikasi dengan pemilik Pondok Ammeera, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Alif Baihaqi, pada Rabu (14/11). Pada pagi itu, HS datang sekitar pukul 10.00 WIB untuk menyewa kamar kos milik Alif.
Persinggahan HS--yang membawa kabur mobil Daperum Nainggolan--didatangi polisi. Pemilik kos lalu menghubungi HS, yang kebetulan belum melunasi pembayaran sewa kos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya Alif menelepon HS tapi tidak diangkat. Setelah itu, HS mengirim SMS dengan menanyakan pelunasan sisa pembayaran kos.
"Lalu dia bales, 'Oh iya nanti Pak saya transfer pakai m-banking, sekarang saya lagi meeting,' gitu ngomongnya," sambung Alif.
Setelah itu, Alif mengaku mengirim SMS kedua kepada HS. "Dari komunikasi itu dilacak," sambungnya
HS, saat datang ke kamar kos di Cikarang pada pukul 10.00 WIB, Selasa (13/11), membayar uang sewa kos Rp 400 ribu sebagai uang muka dari total Rp 900 ribu yang harus dibayarkan. HS juga sempat mengecek kamar kos dan meninggalkan mobil Nissan X-Trail berwarna silver dengan nopol B-1075-UOG.
"Dia cuma 10 menitan di kosan saya. Dia datang, lihat kamar, naruh mobil, terus balik lagi. Jalan kaki baliknya. Kan kita ada CCTV, tapi sudah diambil polisi," sebut Alif.
Dari pemeriksaan sementara, HS mengelak membunuh satu keluarga di Bekasi. Tapi polisi melakukan pemeriksaan dari bukti-bukti yang ditemukan, termasuk bercak darah di mobil dan celana HS. (fdn/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini