"Ada tsunami hoax, ada tsunami fitnah. Semoga kita diselamatkan oleh Allah SWT. Upaya kami terlalu sedikit, seperti kemampuan manusia yang lemah. Semoga kita memberikan dampak yang luas dengan rahmat Allah SWT," kata Ma'ruf di lokasi, Rabu (14/11/2018).
Ma'ruf menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW yang mampu membawa perubahan. Diceritakan Ma'ruf, Nabi Muhammad mampu membuat peradaban menjadi lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ma'ruf lantas menyinggung lagi soal adanya pihak yang buta hati dan 'tuli'. Dia menegaskan istilah itu dimaksudkan untuk pihak yang tak mampu melihat kebenaran.
"Tapi bukan buta mata, bukan tuli telinga, tapi buta hati tidak lihat kebenaran, dan budek tidak dengar yang baik-baik," kata Ma'ruf.
Dalam acara itu, Ma'ruf terlihat duduk bersama dengan ulama Habib Abubakar bin Hasan Alattas. Selain Habib Abubakar, datang pula Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Bobby Nasution.
Acara digelar di sebuah panggung di depan Rumah Pemenangan Situbondo. Beberapa warga datang sejak sore hari tadi. Acara diawali dengan salawat dan doa bersama. (aik/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini