Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, mengatakan saat ini pihaknya sudah menurunkan poster dan stiker di kaca belakang angkutan umum. Berikutnya PDIP menunggu pemilik alat peraga kampanye (APK) itu agar datang dan diajak diskusi.
"Hari ini kami sampai tahap semua APK kita amankan. Tahap berikutnya menunggu sang pemilik APK bersikap kesatria. Kita akan ajak diskusi sebagai sesama anak bangsa. Saya pastikan tidak ada lecet sedikit pun," kata Bambang di kantor DPD PDIP Jateng, Jalan Brigjen Katamso, Semarang, Rabu (14/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanya sampai kapan akan menunggu, Bambang menjelaskan, struktur DPD PDIP Jateng akan melakukan rapat hari Kamis (15/11) besok. Dalam rapat tersebut akan ditentukan sampai kapan menunggu dan langkah apa yang selanjutnya dilakukan.
"Besok akan rapat seluruh jajaran struktural DPD PDIP, sampai kapan akan menunggu," pungkasnya.
Terkait langkah selanjutnya, bisa saja diteruskan ke ranah hukum jika tidak ada yang mengaku karena sudah mencatut logo PDIP dan foto Jokowi. Selain itu PDIP sudah melakukan penelusuran dan mengetahui ada rapat di Semarang sebelum APK itu tersebar.
"Tapi tunggu rapat besok. Pendapat saya pribadi, harus ada followup-nya. Harus ada clean and clear, jangan ada dusta di antara kita," tegasnya.
PDIP memutuskan menurunkan APK tersebut karena tidak merasa mencetak dan mengeluarkan APK itu. Selain itu gambar Jokowi berpakaian raja justru merendahkan karena Jokowi adalah calon presiden yang maju melalui pemilihan umum.
"Ini merendahkan kecerdasan. Ini era demokrasi, pejabat politik, ini sebagai capres, artinya kalau kemudian dikatakan raja, raja kan tidak dipilih, harusnya dipilih, elektoral. Ini merendahkan kecerdasan PDIP," tegasnya.
Saksikan juga video 'PDIP: Jokowi Perlu Satu Periode Lagi':
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini