PDIP ke Pemasang 'Raja Jokowi': Datanglah, Ditunggu Hingga Besok

PDIP ke Pemasang 'Raja Jokowi': Datanglah, Ditunggu Hingga Besok

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Rabu, 14 Nov 2018 15:31 WIB
Stiker 'raja Jokowi' dicopoti kader PDIP Boyolali. (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Semarang - PDI Perjuangan (PDIP) Jateng akan melakukan rapat khusus untuk menentukan sampai kapan akan menunggu pembuat poster 'raja Jokowi' datang menemui mereka. Jika sampai besok tidak muncul, PDIP akan merapatkan tindakan yang akan diambil.

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, mengatakan saat ini pihaknya sudah menurunkan poster dan stiker di kaca belakang angkutan umum. Berikutnya PDIP menunggu pemilik alat peraga kampanye (APK) itu agar datang dan diajak diskusi.

"Hari ini kami sampai tahap semua APK kita amankan. Tahap berikutnya menunggu sang pemilik APK bersikap kesatria. Kita akan ajak diskusi sebagai sesama anak bangsa. Saya pastikan tidak ada lecet sedikit pun," kata Bambang di kantor DPD PDIP Jateng, Jalan Brigjen Katamso, Semarang, Rabu (14/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ketika ditanya sampai kapan akan menunggu, Bambang menjelaskan, struktur DPD PDIP Jateng akan melakukan rapat hari Kamis (15/11) besok. Dalam rapat tersebut akan ditentukan sampai kapan menunggu dan langkah apa yang selanjutnya dilakukan.

"Besok akan rapat seluruh jajaran struktural DPD PDIP, sampai kapan akan menunggu," pungkasnya.

Terkait langkah selanjutnya, bisa saja diteruskan ke ranah hukum jika tidak ada yang mengaku karena sudah mencatut logo PDIP dan foto Jokowi. Selain itu PDIP sudah melakukan penelusuran dan mengetahui ada rapat di Semarang sebelum APK itu tersebar.

"Tapi tunggu rapat besok. Pendapat saya pribadi, harus ada followup-nya. Harus ada clean and clear, jangan ada dusta di antara kita," tegasnya.


PDIP memutuskan menurunkan APK tersebut karena tidak merasa mencetak dan mengeluarkan APK itu. Selain itu gambar Jokowi berpakaian raja justru merendahkan karena Jokowi adalah calon presiden yang maju melalui pemilihan umum.

"Ini merendahkan kecerdasan. Ini era demokrasi, pejabat politik, ini sebagai capres, artinya kalau kemudian dikatakan raja, raja kan tidak dipilih, harusnya dipilih, elektoral. Ini merendahkan kecerdasan PDIP," tegasnya.


Saksikan juga video 'PDIP: Jokowi Perlu Satu Periode Lagi':

[Gambas:Video 20detik]

(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads