"Kalau memang punya bukti tahu orangnya, lebih baik dilaporkan ke pihak kepolisian. Daripada nunggu, mending lapor polisi," ujar Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, saat dihubungi, Rabu (14/11/2018).
Andre mengatakan pihaknya akan mendukung penuh langkah PDIP jika nantinya hal itu dilaporkan. Dia enggan persoalan ini hanya menjadi fitnah dan prasangka kepada Tim Prabowo-Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre kemudian menyinggung beberapa kasus yang dilaporkan Tim Jokowi. Salah satunya kasus anak-anak berpidato di Aksi Bela Tauhid.
"Bahkan aksi yang bela tauhid yang anak-anak itu, ada kan anak-anak tuh yang pidato di Aksi Bela Tauhid, itu yang dilaporkan itu BPN Pak Prabowo. Kan lucu ya. BPN Pak Prabowo itu nggak ada hubungannya sama Aksi Bela Tauhid. Yang dilaporkan ke Bawaslu adalah pihak kami," tutur Andre.
"Terus kami juga dengar pihak sebelah nuduh yang masang poster itu kami. Makanya lebih baik lapor ke polisi aja biar ketahuan siapa yang masang. Jangan-jangan besok ayam ditabrak di jalan kita juga yang disalahin. Ada orang maling jemuran kita juga yang disalahin. BPN Pak Prabowo yang salah. Semua kita yang disalahin," sambung dia.
Andre menegaskan selama ini Prabowo-Sandiaga fokus pada isu ekonomi. Capres-cawapres nomor urut 02 itu tak akan melakukan kampanye negatif kepada pihak lawan.
"Prabowo-Sandi itu fokus ekonomi nggak main begini-beginian. Itu menunjukkan orang yang panik sama kayak kandidat yang didukung mereka. Kenapa dalam dua minggu ini berubah ya pendekatannya mereka terlihat panik," katanya.
"Karena mereka sadar bahwa survei Pak Jokowi itu nggak pernah naik tetap di 42 persen. Pak Prabowo dan Bang Sandi terus naik mendekati mereka. Itu yang bikin mereka panik dan mengubah pendekatannya jadi menyerang Pak Prabowo secara personal dan BPN," sambung Andre.
PDIP menunggu kedatangan pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan atribut capres Joko Widodo yang berbusana raja. PDIP menjamin pertemuan berlangsung damai.
"Kami tunggu penanggung jawabnya datang ke DPD PDIP Jateng. Kalau dia datang, akan kami ajak diskusi kenapa dia pasang begini. Kami menunggu kekesatriannya. Dijamin tidak akan lecet," kata Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto dalam keterangan tertulis, Rabu (14/11).
Bambang mengatakan PDIP telah menganalisis pemasangan poster 'raja Jokowi' di Jawa Tengah itu. Setelah ditelusuri, lanjut dia, tak pernah ada instruksi, baik dari DPP PDIP maupun timses, untuk memasang alat peraga kampanye (APK) tersebut.
Selain itu, gambar 'Raja Jokowi' tersebut dinilai Bambang tak sesuai dengan panduan resmi yang telah ditetapkan. Karena itu, PDIP menyimpulkan pemasangan poster itu dilakukan pihak oposisi.
Saksikan juga video 'PDIP: Jokowi Perlu Satu Periode Lagi':
(mae/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini