Kesaksian ini diungkapkan Chaeruddin ini terungkap dalam sidang di PN Makassar, Jalan Kartini, Makassar, Rabu (14/11/2018).
"Saya dijanjikan, katanya kalau ambil paket banyak untuk jemaah, dapat mobil Brio. Terus bisa diberangkatkan umrah dan haji juga. Tapi sampai sekarang, sampai ini perusahaan bermasalah belum ada yang diberangkatkan, apa lagi dapat mobil," kata Chaeruddin di persidangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 409 jemaah yang didapatkannya, tidak satu pun yang berangkat melalui Abu Tours.
"Akhirnya saya berangkatkan 300 orang dengan dana pribadi. Sisanya belum berangkat hingga sekarang," ucapnya.
Dari pembelian paket itu, Abu Tours menawarkan harga Rp 14,5 juta per kursi dan kemudian dijualnya ke jemaah seharga Rp 16,5 juta, sehingga dia mendapatkan keuntungan sekitar Rp 2 juta dari jemaah. Kentungan penjualan itulah yang digunakannya untuk memberangkatkan jemaahnya.
"Itu di luar tanggungan Abu Tours. Karena kan sudah banyak juga jemaah yang menuntut, tunggu kejelasan kapan diberangkatkan karena mereka sudah bayar lunas dan uangnya semua sudah saya setorkan ke perusahaan. Uang sisa saja yang saya pakai pelan-pelan untuk kasih berangkat jemaah sampai saya dipanggil jadi saksi, masih ada jemaah yang menuntut mau diberangkatkan," kata dia.
Baca juga: Tok! PT Abu Tours Divonis Pailit |
Saksi lainnya Namirah, mengatakan dirinya membeli paket umrah sebesar Rp 1,3 miliar untuk 100 jemaah. Namun hingga kini, jemaah yang direkrutnya belum ada yang berangkat.
"Jemaah dari saya belum ada yang berangkat. Tapi mereka hanya minta kalau tidak diberangkatkan, uang mereka saja yang dikembalikan," kata dia.
Saksikan juga video 'Agen Abu Tours se-Jabodetabek Tagih Pengembalian Duit Jemaah':
(fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini