NasDem Jawab Titiek: Era Soeharto Berapa Tahun Baru Swasembada?

NasDem Jawab Titiek: Era Soeharto Berapa Tahun Baru Swasembada?

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Rabu, 14 Nov 2018 14:11 WIB
Ketua DPP NasDem, Irma Suryani Chaniago (Foto: dok. DPP NasDem)
Jakarta - Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengulas sejumlah janji Presiden Joko Widodo dan berbicara soal orang bohong yang minta dipilih 2 kali. Partai NasDem menyebut Jokowi tak berbohong.

Ketua DPP Partai NasDem Irma Chaniago menjelaskan, waktu 4 tahun untuk menuntaskan semua janji, termasuk swasembada pangan, tidak lah cukup. Irma kemudian menyinggung mantan Presiden Soeharto yang juga membutuhkan waktu lama hingga berhasil melakukan swasembada pangan.

"Zaman Pak Harto saat SDA (Sumber Daya Alam) kita masih melimpah, perlu berapa tahun beliau memerintah baru bisa swasembada pangan?" ujar Irma kepada wartawan, Rabu (14/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau 4 tahun memerintah tentu saja belum banyak yang bisa dicapai untuk segera swasembada," imbuhnya.

Irma mengatakan, meski target swasembada pangan belum tercapai, namun sudah banyak hal yang dicapai pemerintahan Jokowi dalam mengejar hal itu. Dia yakin lima tahun ke depan, Jokowi sudah mampu merealisasikan janji swasembada pangan.

"Kita sudah bikin sawah baru dan masih dalam taraf meningkatkan pembangunan irigasi, saya yakin 5 tahun ke depan kita pasti sudah mencapai target swasembada pangan," kata Irma.

"Dari sekian target, kalau ada yang belum tercapai itu bukan berarti bohong kan?" imbuhnya.

Irma kemudian menyinggung era Soeharto yang terlalu menguras SDA Indonesia tanpa membuat terobosan. Hal itu, menurutnya menjadi akar permasalahan bangsa hingga saat ini.

"Sehingga sumber daya alam kita habis tanpa ada pikiran untuk mencari pengganti agar SDA kita tidak terus terkuras. Tidak kita nafikan banyak yang bagus dari Pak Harto, seperti swasembada pangan, GBHN dan repelita. Tetapi yang perlu di ingat berapa banyak juga kroni-kroni beliau yang menggerogoti SDA dengan menyuburkan kolusi, korupsi dan nepotisme," beber Irma.

Oleh sebab itu, kata Irma, wajar jika Jokowi beberapa janji Jokowi belum terpenuhi. Mengingat, Jokowi diwariskan banyak sengkarut permasalahan di Indonesia.

"Di setiap pemerintahan termasuk di era Suharto pasti ada target yang tidak tercapai! Dan itu hal yang lumrah, apa lagi dengan warisan SDA yang sudah terkuras habis seperti saat ini tentu memerintah tidak segampang seperti saat SDA kita masih melimpah. Dengan warisan hutang dan PR yang begitu banyak, Jokowi sudah berhasil memberikan fasilitas publik yang sama baik di seluruh wilayah, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, listerik dan embung embung di wilayah yang sulit air," paparnya.

"Satu lagi mungkin yang harus digarisbawahi, anak-anak Pak Harto itu bukan Soeharto. Bapak nya bagus belum tentu anaknya, apa lagi cuma menantunya," sambung Irma.


Sebelumnya diberitakan, Titiek mengulas janji Jokowi-JK 3 tahun lalu bahwa akan swasembada padi, jagung, dan kedelai.

Di depan peserta temu relawan lintas ormas pendukung Prabowo-Sandiaga Uno di Kota Cilegon, Banten, Titiek memaparkan bahwa padi, jagung, dan kedelai hari ini masih impor. Padahal, kata dia, Jokowi pernah janji akan swasembada ketiga jenis pangan tersebut. Nyatanya, klaim Titiek, pemerintah malah melakukan impor.

"Bayangkan kita negara yang kaya raya diberi tanah yang subur oleh Allah apa saja bisa tumbuh ini malah beras, jagung, cabe aja impor kemudian garam impor, cangkul aja impor orang Banten," lanjutnya.


Dari penjabaran itu, Titiek lantas menyinggung janji Jokowi yang tak ditepati. "Jadi kalau ada orang janji terus nggak ditepati namanya apa?" tanya Titiek kepada hadirin.

Sontak relawan Prabowo-Sandi menyebut dengan kata bohong. Titiek kemudian mengeluarkan celetukan. "Bohong kok minta dipilih dua kali," kata dia.


Saksikan juga video 'BPN Prabowo-Sandi: Era Soekarno dan Soeharto Indonesia Disegani':

[Gambas:Video 20detik]

(mae/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads