Gegara kasus itu, ia berhenti dari pekerjannya dan kini jualan kue untuk menyambung hidup dan mengajar ngaji.
"Saya tidak hitung seberapa. Saya tidak pernah minta. Seikhlasnya mereka saja," tutur Nuril kepada detikcom, Rabu (14/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baiq Nuril menerima pesanan pembuatan kue dari para tetangganya. Sehabis waktu Magrib ia juga diminta mengajarkan ngaji bagi anak-anak tetangga di komplek perumahan tempat tinggalnya di Labuapi, Lombok Barat. Honor yang didapatkannya tak seberapa.
Selain itu, Nuril juga ikut dipercaya sebagai panitia saat pemilihan kepala daerah dan desa. Sedangkan pekerjan suaminya Isnaini (40) bekerja serabutan sejak berhenti jadi pramuniaga di Gili Trawangan. Kini Isnaini terdaftar jadi tukang ojek online.
![]() |
"Luar biasa. Sedangkan saya aja, boro-boro mau bayar denda 500 juta, untuk keperluan anak aja sudah kayak begini. Untuk keperluann sekolah apa. Ini pun untuk kebutuhan sehari-hari aja masih kurang," ungkapnya menyikapi denda Rp 500 juta oleh MA.
Nuril memiliki tiga buah hati. Ketiga anaknya sedang membutuhkan biaya yang nilainya cukup besar untuk menuntaskan pendidikan mereka. Pendapatan Nuril dan suaminya tak seberapa. Apalagi ditambah dengan biaya kebutuhan untuk hidup sehari-hari ia merasa sangat kurang.
"Saya minta keadilan, seandainya putusan MA itu pun yang paling tinggi, apa tidak bisa dibatalkan oleh yang paling tinggi seperti presiden. Saya cuma minta keadilan, itu saja," ungkap Baiq Nuril
Saksikan juga video 'Tangis Bu Nuril Divonis 6 Bulan karena Rekam Obrolan Mesum Kepsek':
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini