"Kami sepenuhnya tahu tentang situs yang sedang dibahas, tidak ada yang baru-dan tidak ada yang terjadi di luar normal," ujar Trump seperti dilansir Reuters, Rabu (14/11/2018).
Dugaan penyembunyian itu berdasarkan hasil sebuah penelitian baru yang dirilis pada Senin (12/11). Hasil penelitian seolah menjadi memunculkan keraguan terhadap kebijakan luar negeri Trump.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan menjadi yang pertama untuk memberitahumu jika semuanya menjadi buruk!" imbuh Trump.
Sebelumnya, Trump kerap memuji pertemuannya dengan pemimpin Korut Kim Jong Un benar-benar telah membuka jalan denuklirisasi di semenanjung Korea. Trump yakin pertemuan di Singapura kira-kira 4 bulan lalu itu akan mengakhiri ketegangan antara dua Korea.
Sejak diadakannya KTT di Singapura, Korut telah menghentikan uji coba nuklir dan rudal, serta mengajak wartawan untuk menyaksikan pembongkaran tempat uji coba rudal.
Hanya saja hasil penelitian para peneliti dari Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) di Washington mengungkap hal lain. "Ini tidak seperti bahwa pangkalan-pangkalan itu telah dibekukan. Penelitian masih terus berlanjut," ujar pimpinan CSIS untuk program Korut, Victor Cha.
Saksikan juga video 'Korea Utara Menutup Tempat Uji Coba Rudalnya':
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini