Seperti dilansir CNN, Selasa (13/11/2018), Imelda Cortez yang kini berusia 20 tahun, melahirkan bayi dari ayah tirinya pada April 2017 lalu. Center for Justice and International Law (CEJIL) yang membela Cortez, menyebut bayi itu lahir di jamban.
Bayi yang berjenis kelamin perempuan itu selamat. Namun, sebut CEJIL, Cortez dijebloskan ke tahanan setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
El Salvador yang terletak di Amerika Tengah ini merupakan salah satu negara dengan aturan hukum anti-aborsi paling ketat di dunia. Di negara ini, praktik aborsi dinyatakan ilegal dalam segala kondisi, tanpa pengecualian, bahkan dalam kasus pemerkosaan atau saat nyawa sang ibu terancam.
Setiap wanita yang kedapatan melakukan aborsi, atau mengalami keguguran, bisa terancam hukuman maksimum 50 tahun penjara. Sedikitnya 129 wanita di El Salvador telah diadili dengan hukum anti-aborsi antara tahun 2000-2011.
Sebuah petisi yang menyerukan pembebasan Cortez telah mendapatkan nyaris 50 ribu dukungan.
Cortez diketahui tumbuh besar di sebuah keluarga miskin di pedesaan Jiquilisco, El Salvador bagian selatan. Menurut petisi tersebut, Cortez telah diperkosa ayah tirinya yang berusia 70 tahun sejak dia berusia 12 tahun.
Direktur Latin America Initiatives for the Women's Equality Center, Paula Avila-Guillen, menuturkan kepada CNN bahwa wanita muda itu 'tidak paham bahwa dirinya baru saja melahirkan, jadi setelah dia mendapati dirinya mengalami pendarahan, dia mulai berteriak dan dibawa ke rumah sakit'.
"Belakangan mereka menemukan si bayi sepenuhnya sehat," sebut Avila-Guillen yang telah berbicara dengan pengacara Cortez ini.
Setelah Cortez ditahan, bayi itu dirawat oleh ibunda Cortez, yang mirisnya, masih tinggal bersama sang ayah tiri yang memperkosa Cortez. "Apa yang membuat kasus Imelda semakin menyakitkan adalah dia menjadi korban kekerasan seksual oleh ayah tirinya sejak dia berusia 12 tahun hingga dia 18 tahun, namun dia diperlakukan sebagai pelaku dan bukan korban," tegas Avila-Guillen.
(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini