"(Kartu nikah) itu simpel juga. Kadang-kadang butuh juga itu, kalau ke Bank (ditanya) siapa istrinya? Masa bawa buku kawin (nikah) ke mana-mana?" kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan agar dompet penuh sedikit lah. Tidak ada soal, simpel-simpel saja kan. Kadang-kadang juga, ini minta maaf ya, ke hotel mana (ditanya) kartunya (bukti nikahnya), oh beda alamatnya," kelakar JK.
JK sendiri tidak masalah dengan penerbitan kartu nikah oleh Kementerian Agama. Selain efisien, anggaran kartu nikah juga tidak besar.
"Efisien saja, nggak apa-apa. Itu kan berapa sih ongkos gitu-gituan (menerbitkan kartu nikah)? Paling Rp 2-3 ribu, sedangkan ongkos kawinan, berapa ongkosnya?" ujarnya.
Kementerian Agama akan menerbitkan kartu nikah pada akhir November ini. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan kartu nikah bukan untuk menggantikan buku nikah yang selama ini menjadi bukti sah dari proses pernikahan.
"Keberadaan kartu nikah itu implikasi logis dari pengembangan sistem aplikasi manajemen pernikahan atau yang disebut Simkah. Kartu nikah bukan sebagai pengganti buku nikah. Buku nikah tetap terjaga dan tetap ada. Karena itu adalah dokumen resmi," kata Menag Lukman dalam keterangannya dalam situs Kementerian Agama seperti dikutip detikcom, Selasa (13/11). (nvl/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini