Polisi Tak Beri Izin Diskusi soal Khilafah di Masjid Az-Zikra Bogor

Polisi Tak Beri Izin Diskusi soal Khilafah di Masjid Az-Zikra Bogor

Mochamad Zhacky - detikNews
Selasa, 13 Nov 2018 13:57 WIB
AKBP Andi Moch Dicky. (Dok. Istimewa)
Jakarta - Polres Bogor menerima permintaan izin soal penyelenggaraan diskusi tentang 'Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 H'. Polisi tidak memberikan izin untuk digelarnya acara tersebut.

Izin penyelenggaraan tak diberikan karena polisi menganggap diskusi tersebut bertujuan mengganti sistem pemerintahan Indonesia menjadi khilafah.

"Dari hasil pengecekan dan penyelidikan polisi, kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut sangat berkaitan erat dengan khilafah untuk mengganti sistem pemerintahan NKRI dari Pancasila, demokrasi menjadi khilafah," kata Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (13/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Undangan diskusi tentang 'Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 H'. (Dok. istimewa)Undangan diskusi tentang 'Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 H'. (Dok. istimewa)


Diskusi bertema 'Titik Awal Kebangkitan Islam' ini, lanjut Dicky, rencananya digelar di Masjid Az-Zikra, Kabupaten Bogor, pada 17 November 2018 pukul 09.00-11.00 WIB. Dicky menyebut pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pengelola Az-Zikra. Pengelola Masjid Az-Zikra, sambung Dicky, juga tidak akan memfasilitasi digelarnya acara itu.

"Polres Bogor juga sudah berkoordinasi dengan pihak pemilik tempat, yaitu Az-Zikra, bahwa pihak Az-Zikra juga tidak akan memfasilitasi tempat tersebut sebagai lokasi acara karena acara tersebut tidak mendapatkan izin dari kepolisian," terang Dicky.




Dicky memastikan pihaknya akan memantau satu hari sebelum diskusi tersebut dijadwalkan untuk digelar. Dia menegaskan polisi akan menghentikan secara paksa apabila diskusi tersebut tetap dilaksanakan.

"Kami mengimbau kepada pihak yang masih menyebarkan undangan tersebut bahwa tidak perlu hadir ke acara tersebut karena acara tersebut tidak memiliki izin," tegas Dicky.

"Apabila tetap dilaksanakan akan kami bubarkan. Dan pada hari H-1 dan H-nya akan kami laksanakan penjagaan untuk mencegah terjadinya konflik karena dikhawatirkan akan terjadi aksi penolakan dalam gelombang besar terhadap acara tersebut," imbuhnya. (zak/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads