"Kita harus saling peduli terutama di kawasan bencana. Selain itu gotong royong juga harus jadi budaya," tutur Soekarwo saat hadir di Alun-Alun Ponorogo peringati Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke 46 Provinsi Jatim 2018, Senin (12/11/2018).
Pria yang akrab dipanggil Pakdhe ini menambahkan gotong-royong juga harus dilakukan dalam kegiatan PKK. Seperti dasa wisma, pelaksanaan taman posyandu, keluarga berencana dan mengajar ibu-ibu ketrampilan.
"PKK ini yang ngurus ibu-ibu mau melahirkan, adanya pendampingan saat masa sulit. Kalau bapak-bapak mana bisa merasakan melahirkan," terang dia.
Sementara Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengaku gotong-royong harus diimplementasikan masyarakat dalam sektor pertanian.
"Masyarakat Ponorogo bergantung hidupnya dari sektor pertanian, jadi budaya gotong royong itu masih diuri-uri (dijaga,red)," jelasnya.
Menurutnya, Ponorogo dalam 3 tahun terakhir mulai berbenah. Tidak ada lagi laporan kemiskinan, stunting atau pendidikan yang tidak merata.
"Semua itu karena kerja keras dan gotong royong semua elemen masyarakat Ponorogo untuk kehidupan yang lebih baik," tandasnya.
Acara ini juga dihadiri wali kota dan bupati se-Jawa Timur. Tidak hanya perayaan pembukaan, puluhan stand-stand menampilkan keunggulan masing-masing produk dari Jatim memenuhi alun-alun.
Saksikan juga video 'Pakde Karwo: Kita Harus Lawan Terorisme!':