Adul merangkak karena kondisi keterbatasan fisik pada kedua kakinya. Meski begitu, bocah difabel ini terlihat memiliki semangat tinggi, lincah dan mudah bergaul. Adul tidak ingin kondisi fisiknya itu membuat orang lain merasa iba kepadanya.
Anak asuh suami-istri, Dadan (50) dan Pipin (45), ini setiap hari harus melewati jalanan terjal dan jembatan bambu. Menurut keterangan Pipin, keputusan itu diminta sendiri oleh Adul karena tidak ingin merepotkan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Anak inspiratif ini merangkak dari rumah ke sekolah sejauh tiga kilometer. Pihak sekolah menyebut Adul berprestasi dan ranking 10 besar di kelasnya.
"Dia ini bukan tipe anak yang pemurung. Setiap hari dia aktif bergerak meskipun dalam kondisi fisik terbatas. Bukan dia yang kita motivasi, justru teman-teman serta mungkin guru di tempat ini yang termotivasi oleh semangatnya untuk sekolah dan belajar," ujar Kepala Sekolah SDN 10 Sukabumi Epi Mulyadi, Sabtu (10/11).
Anak inspiratif ini ternyata punya mimpi berjumpa dengan Presiden Jokowi. "Ingin salaman sama pak presiden, Presiden Jokowi," kata Adul di hadapan teman dan guru-gurunya di SDN 10 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.
![]() |
"Begitu mengetahui kisah anak ini kami langsung tergugah dan mendatangi kediaman rumah Adul. Informasi yang saya dapat adik Adul ini ingin mendapat tongkat untuk membantu berjalan dan peralatan sekolah baru," kata Kristiawan Saputra, ketua relawan SKP, kepada detikcom, Minggu (11/11).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini