Lokasi itu tepatnya di kawasan Genteng yang merupakan pintu masuk menuju Desa Cikuya. Sulitnya medan membuat alat berat belum dapat menembus lokasi. Petugas menyingkirkan tumpukan tanah di jalan dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan alat lainnya. Ketinggian tumpukan tanah longsor ini sekitar lima meter.
"Kita dari Polisi, TNI, Relawan berupaya buka dulu akses, setidaknya sepeda motor dulu bisa buka akses. ini titik sebelas dan dua belas. Target secepatnya hari ini akses jalan bisa dilalui sepeda motor," ujar Kapolres Tasikmalaya AKBP Doni Eka Putra saat ditemui di lokasi, Sabtu (10/11/2018)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ending, salah seorang warga, mengatakan hingga kini akses kampung Genteng hingga Cikuya masih terisolir. Ia menyebut jalan tertutup tanah longsor. Bahkan di antara akses itu terdapat jembatan yang putus.
Berdasarkan data dari Pemkab Tasikmalaya, tercatat 600 rumah di Kecamatan Culamega mengalami kerusakan ringan hingga berat akibat bencana banjir bandang serta longsor, beberapa waktu lalu. Pemkab berencana merelokasi rumah korban yang berada di bantaran sungai.
"Lokasi berada di bantaran sungai dipindah ke lokasi layak. Kalau di Jajaway kita coba dulu, sebab baru kali ini (banjir bandang)," ujar Wakil Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto.
Menurut dia, Pemkab masih mendata jumlah pasti rumah warga yang mengalami kerusakan berat. Dia berharap para korban terdampak bencana mendapat bantuan stimulan untuk membangun rumah baru. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini