Seperti halnya yang terjadi di Kota dan Kabupaten Madiun. Lalu lintas di sejumlah persimpangan terpantau semrawut karena padamnya traffic light.
"Oi sabar mas," teriak seorang wanita yang berusaha melintas di persimpangan jalan Salak dan Jalan Asahan, Kota Madiun, Kamis (8/11/2018).
Kasat Lantas Polres Madiun Kota AKP Affan Priyo Wicaksono mengatakan, pemadaman listrik oleh PLN itu berimbas pada padamnya 27 traffic light (TL).
Pihaknya pun mengerahkan sekitar 60 personil untuk mengatur arus lalu lintas.
"Ada 27 traffic light yang tak berfungsi dampak dari padamnya PLN. Kita sudah kerahkan anggota untuk mengatur lalu lintas," katanya kepada detikcom.
Ditambahkan Affan, untuk mengatur lalu lintas di setiap persimpangan telah ditempatkan 2-4 personel. Hal ini untuk mengantisipasi semrawutnya arus lalu lintas selama listrik belum menyala.
Baca juga: Sering Ada Pemadaman, Kecewa Tanggapan PLN |
Diberitakan sebelumnya, pemadaman listrik ini terjadi karena adanya gangguan pada sistem tegangan tinggi yang mensuplai gardu induk. Gangguan ini akibat sambaran petir yang menyebabkan dua isolator listrik yang ada di Kota Kediri pecah.
"Penyebabnya transmisi 150 KV dari Kediri ke Manisrejo (Madiun) terkena sambaran petir yang mengakibatkan isolator pada dua tower pecah sehingga aliran listrik ke gardu induk 70 KV yang diambil dari GI 150 KV Manisrejo tidak bisa beroperasi," papar Senior Manager General Affair PLN Wilayah Jatim, Dwi Suryo Abdullah.
Sejumlah daerah yang terkena pemadaman listrik di antaranya Madiun, Caruban, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek hingga Pacitan. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini