"Saya sangat menyayangkan dari media internal (BPPM Balairung UGM) memblow up (kasus pemerkosaan), dan seolah-olah ada pembiaran, padahal sama sekali tidak," kata Nizam saat dihubungi wartawan, Rabu (7/11/2018).
Diketahui pelaku perkosaan ini merupakan mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Nizam menjelaskan, sebetulnya tim investigasi yang dibentuk universitas sudah bergerak. Tim investigasi tersebut juga telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi, salah satunya memberikan pendampingan psikologis kepada pelaku dan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nizam, dalam menangani kasus ini pihak kampus berupaya mencari jalan tengah. Sebab, pihak kampus tidak ingin akibat kejadian tersebut masa depan pelaku dan korban hancur.
"Sebagai lembaga pendidikan ya pendekatannya pendidikan," ucapnya.
Sementara saat ditanya apa alasan pihak kampus tidak membawa kasus tersebut ke jalur hukum, Nizam enggan menjawab. Sebab, menurutnya penanganan kasus tersebut sudah sepenuhnya diambil alih oleh tim independen yang dibentuk universitas.
"Kalau ada pihak yang merasa itu belum adil atau merasa itu pidana ya tentu saja jalur hukum adalah pilihan terakhir. Tapi kita lebih cenderung ke (mekanisme) pendidikan, karena untuk masa depan semua pihak, keduanya terutama," tutupnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini