Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek, Agus Wiyono, mengatakan titik longsor yang mengenai rumah warga tersebut tersebar di beberapa titik, yakni Kecamatan Munjungan, Dongko, dan Kecamatan Kampak. Di Kecamatan Kampak tebing setinggi 15 meter dengan panjang 15 meter longsor dan menimpa rumah milik Paimin, Tukimin dan Busiran, seluruhnya berada di Dusun Sambeng, Desa Ngadimulyo.
"Sedangkan di Kecamatan Dongko terjadi di satu titik yakni menimpa rumah milik Ibu Jiyem, akibatnya dinding dapur jebol," kata Agus Wiyono, Selasa (6/11/2018).
Menurutnya, kerusakan rumah yang terdampak tanah longsor bervariasi mulai dari rusak ringan hingga sedang. Sejumlah petugas dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Trenggalek, TNI maupun masyarakat sekitar bergotong royong untuk membersihkan material longsor.
"Rumah warga ini rata-rata berada di kawasan pegunungan dan di sekitarnya terdapat tebing maupun jurang. Untuk data yang paling awal tadi terjadi di rumah milik Sori di Desa Masaran Kecamatan Munjungan, sehingga total sekarang ada lima unit," jelas Agus.
![]() |
Selain menimpa rumah warga, bencana tanah longsor juga mengakibatkan jalur utama Kampak-Munjungan ambrol. Akibatnya arus lalu lintas harus diberlakukan sistem buka tutup.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, saat ini proses pendataan dampak bencana alam di wilayah Trenggalek terus dilakukan. Seluruh data kebencanaan akan terhimpun di Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Trenggalek.
"Intensitas hujan kelihatannya sudah mulai tinggi, perlu kewaspadaan bersama dari seluruh masyarakat, karena bencana bisa mengancam kapan saja," imbuhnya.
Sementara itu Kasi Humas Polsek Panggul Bripka Setyono mengatakan untuk banjir yang sempat menggenangi jalur utama Trenggalek-Pacitan saat ini telah surut dan dapat kembali dilalui oleh seluruh kendaraan. Meski demikian akses antar kota tersebut masih tersendat karena ada perbaikan tiang listrik yang roboh.
"Lokasi tiang listrik yang roboh berada di Dusun Klumpit Desa Besuki, saat ini masih proses perbaikan oleh PLN, sedangkan untuk listrik di Kecamatan Panggul masih padam," ujar Setyono. (iwd/iwd)