Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan setelah berkunjung ke kawasan PKL Cicadas pihaknya menggelar beberapa kali pertemuan untuk merumuskan konsep penataan.
"Tadi kita bahas lagi dengan perwakilan PKL Cicadas, kita tunggu 2-3 hari ke depan karena mereka minta waktu untuk membahas dengan yang lainnya," ujar Yana usai memimpin rapat Satgasus PKL di Balai Kota Bandung, Selasa (5/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam pertemuan tersebut Yana yang juga Ketua Satgasus PKL memberikan penjelasan mengenai konsep penataan sebagai langkah jangka pendek sebelum nantinya dilakukan relokasi.
Nantinya, kata Yana, 602 PKL tetap berjualan di sepanjang Jalan Ahmad Yani (Cicadas) mulai dari Gedung Tekstil hingga persimpangan Cikutra yang panjangnya mencapai 500 meter.
"Mereka tetap berjualan di trotoar. Hanya saja tidak di kanan kiri, tapi hanya di satu bagian. Sehingga masih ada space paling kecil untuk pejalan kaki 1,5 meter," katanya.
Hal tersebut nantinya tidak hanya membuat nyaman pejalan kaki, tapi juga pedagang, pemilik toko dan pembeli. "Intinya kita buat konsep kenyamanan. Ke depan kita ingin Cicadas ini jadi destinasi wisata," katanya.
![]() |
Konsep penataan tersebut berupa pembuatan lapak berdagang berukuran 1,5 meter berbentuk 'U' yang akan diisi oleh tiga PKL. Mereka akan berjualan di sisi kanan, kiri dan depan dari lapak U tersebut.
Untuk menyiasati ruang yang kecil pedagang akan diberikan ram kawat sebagai display produk. Sementara untuk stok produk bisa disimpan di kolong dengan ruang seadanya.
Untuk mempercantik, di setiap belakang lapak pedagang yang menghadap ke arah jalan raya akan diberi taman vertikal. "Jadi selain terlihat asri, taman vertikal ini berfungsi sebagai barrier polusi dari jalan raya," ucapnya.
Tidak hanya itu, untuk tampilan malam akan diberi sejumlah lampu hias agar konsep penataan sebagai destinasi belanja lebih terasa. "Syukur-syukur ada CSR yang mau memberikan neon sign," ujarnya.
![]() |
Di tempat yang sama Ketua Forum PKL Cicadas Suherman menyambut baik konsep penataan tersebut. Meski begitu ia tidak bisa memutuskan secara langsung karena harus berdiskusi kembali dengan seluruh PKL.
"Paling yang agak harus dipikirkan itu tidak ada tempat menyimpan barang, jadi harus dibawa pulang. Hasil pertemuan ini tentu akan kita diskusikan lagi. Tapi secara keseluruhan ini hal yang positif," ujar pria yang karib disapa Kang Herman itu. (err/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini