"Dari berabad lalu hubungan (Indonesia-China ) itu sudah terjalin. Dalam bagian dari sejarah Indonesia, kami tidak akan pernah lepas dari Laksamana Cheng Ho," kata Megawati saat beramah-tamah dengan Gubernur Provinsi Fujian Mr Tang Dengjie, Senin (5/11/2018).
Pada 11 Juli 1405, Laksamana Cheng Ho diperintahkan Kaisar Yongle melakukan ekspedisi pelayaran ke Samudra Hindia. Ekspedisi ini akhirnya tiba di Indonesia (Nusantara).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laksamana Cheng Ho datang ke Indonesia dan berkunjung ke beberapa tempat yang situsnya sampai saat ini masih ada," kata Mega.
Saat ini, Mega melanjutkan, banyak pengusaha Indonesia yang berasal dari China. Bahkan sekarang masih berlangsung Shanghai Expo untuk Indonesia.
"Dan masih banyak sebetulnya yang dapat dilakukan kedua negara, termasuk Provinsi Fujian. Kita sebetulnya hal-hal sama seperti di bidang budaya sosial, ekonomi, " papar Mega.
Hari ini Mega berada di Fuzhou untuk menerima gelar doktor kehormatan (honoris causa) di bidang diplomasi ekonomi dari Fujian Normal University (FNU), Fuzhou.
Ini adalah gelar honoris causa kedelapan untuk Megawati. Sebelumnya, Megawati sudah menerima tujuh gelar doktor kehormatan dari Universitas Waseda Tokyo di Jepang (2001); Moscow State Institute of International Relation di Rusia (2003); Korea Maritime and Ocean University di Korea Selatan (2015); Universitas Padjadjaran Bandung (2016); Universitas Negeri Padang (2017); Mokpo National University di Korea Selatan (2017), dan doktor honoris causa bidang politik pemerintahan dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2018). (erd/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini