"Padahal kan KPU melarang ada kampanye yang berbau SARA, malah Pak Prabowo ada kecenderungan mengarah ke sana," kata jubir TKN, Arya Sinulingga, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/11/2018).
"Sekali lagi kita katakan, tolong jangan kampanye itu berdasarkan SARA," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jokowi: Bapak Ibu Saya Orang Boyolali |
"Kemarahan kawan-kawan Boyolali bisa dimaklumi. Wajar mereka tersinggung dikatakan seperti yang dikatakan Prabowo sampai mereka buat meme. Video dia mampu kok sampai kemarin keluar tokoh-tokoh dari Boyolali," kata Arya.
Arya juga sempat menyinggung nama Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, yang juga sebagai orang Boyolali yang tersinggung. Ia menyebut banyak orang Boyolali yang merasa tersinggung selain Sutopo oleh pernyataan Prabowo itu.
"Ini yang saya katakan karena kampanye yang dibawa kampanye negatif, arahnya kita lihat seakan-akan merendahkan bahwa orang daerah tidak mampu maju seperti kondisi Indonesia saat ini, karena selalu yang dibawa itu kondisi pesimisme. Akibatnya, dinilai orang tersebut, daerah tersebut, orang-orangnya tidak akan mampu ke hotel," ungkap Wakil Ketua DPP Perindo ini.
Diketahui, video Prabowo itu diunggah beberapa akun di Twitter. Dilihat detikcom, Jumat (2/11/2018), video itu berdurasi 20 detik. Di awal video, pernyataan Prabowo tak terdengar jelas karena terpotong.
"Saya yakin kalian tidak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul?" kata Prabowo dalam video tersebut dan disambut jawaban "betul" oleh hadirin acara.
"Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Kalian... tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang-tampang kalian ya tampang Boyolali ini," lanjut Prabowo. (jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini