"Bukan larangan demo, kita melakukan zero demo, pendekatan terus. Kita melakukan rapat-rapat pendekatan, lebih baik materinya diajak bicara dengan Gubernur, Kapolda dan Pangdam daripada demo di jalan," papar Pakdhe Karwo sapaan akrabnya usai rapat paripurna di Kantor DPRD Jatim Jalan Indrapura Surabaya, Senin (5/11/2018).
Misalnya saja untuk aksi Parade Damai yang akan digelar pada Jumat (2/11) lalu. Pakdhe Karwo mengatakan aksi yang rencananya melibatkan 10.000 masyarakat tersebut akhirnya tak jadi dilakukan.
Sebelumnya, pihaknya dengan kapolda dan Pangdam V/Brawijaya telah bertemu dengan para perwakilan. Dalam silaturahmi tersebut, pihaknya telah menyetujui penyelesaian materi atau permasalahan yang akan didemokan.
"Mana? Enggak ada kan (Parade Damai). Apa yang diusulkan kan sudah saya putus kemarin, siapa yang bilang tidak boleh? Kita silaturahmi menyelesaikan, jangan turun ke jalan, materinya diselesaikan oleh gubernur, kapolda dan pangdam. Iya turun di rumah, di kantor gubernur jagongan atau silaturahmi," lanjut Pakdhe Karwo.
Bagi Pakdhe Karwo, hal ini sangat penting mengingat jika sudah terlanjur turun ke jalan, akan membuat pihak lain bisa terpancing.
"Kalau sudah memancing demo di jalan, nanti yang lain bisa terpancing. Kalau sudah seperti itu masalahnya sesama kita, sebetulnya sesama kita tidak perlu seperti itu," sarannya.
Selain itu, menurut gubernur yang menjabat selama dua periode ini, dalam demo ada dua hal. Yakni kualitatif atau tuntutan dan fisik. Jika kualitatifnya telah terpenuhi, dia yakin tak ada yang akan turun ke jalan secara fisik.
"Demo itu sikap tentang kualitatifnya. Unjukrasa itu dua, fisik dan kualitatif. Nah ini demo kualitatifnya kita terima," imbuh Pakdhe Karwo.
Saksikan juga video 'Pakde Karwo: Kita Harus Lawan Terorisme!':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini