"Cuma anehnya, menurut data Kementerian Pertanian, produksi jagung nasional surplus alias kelebihan pasokan. Bahkan, Indonesia telah mengekspor jagung ke Filipina dan Malaysia," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade, Senin (5/11/2018).
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro sebelumnya menjelaskan Indonesia telah mengekspor 380.000 ton jagung. Data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan menunjukkan produksi jagung dalam 5 tahun terakhir meningkat 12,49% per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Andre mempertanyakan kebijakan impor jagung tersebut sembari mengungkit data ketersediaan produksi jagung itu. Dia juga mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Pemerintah harus menjelaskan hal ini. Bagaimana mungkin impor, sedang datanya surplus. Apakah ini seperti kasus beras, data Kementan tidak akurat. Bila benar karena ketidakakuratan data Kementan, sangat layak Mentan dicopot," ucap Andre.
"Bila benar surplus dan bahkan mengekspor, mengapa malah impor. Sekali lagi, ini membuktikan amburadulnya pemerintahan Jokowi. Kebijakan ini beda dengan janji kampanye di 2014," kritik dia.
Simak Juga 'Jokowi Dialog soal Jagung dengan Petani Berhadiah Sepeda':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini