"Sebenarnya tidak sangat mengejutkan karena performa Jokowi memang cenderung stabil meningkat secara merata di seluruh Indonesia. Begitupun di Jabar, Perubahan dukungan untuk Jokowi di Jabar tentu erat kaitannya dengan persepsi masyarakat tentang pemerintahan Jokowi dan Kepemimpinan Jokowi dalam empat tahun terakhir ini," ujar Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira kepada detikcom, Sabtu (3/11/2018).
PDIP membeberkan resep koalisi Jokowi unggul di Jabar. PDIP menilai masyarakat Jabar merasakan banyak manfaat dari kinerja pemerintahan Jokowi selama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PDIP lainnya, Eva Sundari menyebut koalisinya mengandalkan caleg-caleg unggul yang mendongkrak perolehan suara Jokowi-Ma'ruf. Menurut Eva, koalisi Jokowi bisa unggul dari koalisi Prabowo-Sandi di atas kertas.
"Kita andalkan caleg-caleg partai koalisi yang di atas kertas secara keseluruhan bisa memenangkan di Jabar ini. Secara akumulatif partai-partai koalisi seharusnya bisa untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, survei digelar pada 4-14 Oktober 2018. Survei setiap provinsi menggunakan 600 responden. Margin of error setiap provinsi sebesar 4,1 %. Total responden yang diambil dari 10 provinsi tersebut adalah 6.000 responden. Survei juga dilengkapi penelitian kualitatif, dengan metode analisis media, diskusi kelompok terarah, dan wawancara mendalam. Biaya survei ditanggung LSI Denny JA.
Berdasarkan dukungan partai, PDIP menang telak di Jateng, sementara Gerindra unggul di Jabar. Berikut hasil perolehan dua koalisi pasangan capres-cawapres di dua provinsi besar tersebut:
Jawa Barat
Parpol koalisi Jokowi-Ma'ruf: 40,9%
Parpol koalisi Prabowo-Sandi: 10,3%
Jawa Tengah
Parpol koalisi Jokowi-Ma'ruf: 59,3%
Parpol koalisi Prabowo-Sandi: 9,4% (dkp/elz)