"Sore ini investigator ATSB akan datang untuk membantu proses download black box, baik FDR atau CVR. Dalam hal ini Indonesia butuh bantuan dari mereka. Investigator kami, selain download, juga melakukan tugas lain, sehingga kami khawatirkan kelelahan. Prosesnya banyak, ditangani 2-3 orang tidak cukup," ujar Ketua Subkomite Kecelakaan Penerbangan KNKT Capt Nurcahyo Utomo saat jumpa pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).
Selain Australia, Amerika Serikat mengirimkan wakilnya untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan Lion Air PK-LQP. Sementara itu, Singapura membantu dalam pencarian CVR black box yang hingga saat ini belum ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bantuan observer juga datang dari Arab Saudi. Namun observer Saudi tidak berhak menerima data kecelakaan karena bertugas belajar dalam penanganan kecelakaan.
"Saudi kirim observer, posisinya untuk belajar. Observer minta izin ikut belajar menangani proses kecelakaan. Statusnya observer dan tak boleh terima data," sebut Cahyo.
Sebelumnya, FDR ditemukan pada Kamis (1/11) pagi. Namun FDR itu ditemukan dalam kondisi terbelah dua.
"Black box jenis FDR yang ditemukan dalam kondisi patah dan terpotong menjadi dua bagian," kata Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Haryo Satmiko kepada detikcom.
Sementara itu, sinyal ping CVR black box Lion Air PK-LQP sudah terdengar meski lemah. Tim penyelam gabungan saat ini sedang berupaya mencari keberadaan CVR black box tersebut. (dkp/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini