Pada malam sebelum jatuh, pesawat Lion Air PK-LQP dipakai untuk terbang rute Denpasar-Jakarta. Pilot pesawat pada Minggu (28/10) malam itu disebut sempat membuat sinyal darurat 'pan-pan'.
Seorang pilot yang enggan disebutkan namanya mendekat ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, sesaat setelah pesawat PK-LQP itu lepas landas. Pilot itu mengaku diminta berputar-putar di atas bandara dan mendengarkan percakapan radio antara pilot Lion Air dan petugas ATC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ada sinyal 'pan-Pan', kami diminta menunda (pendaratan), mengitari bandara di udara," kata pilot seperti dilansir laporan eksklusif Reuters, Jumat (2/11/2018).
"Pesawat Lion Air tersebut meminta kembali ke Bali 5 menit setelah lepas landas, tapi kemudian pilot itu mengatakan masalah sudah teratasi dan dia tetap terbang ke Jakarta," sambungnya.
![]() |
Pesawat Lion Air itu kemudian mendarat di Jakarta pada pukul 22.55 WIB. Keesokan harinya, pesawat Lion Air PK-LQP itu dipakai untuk terbang Jakarta-Pangkalpinang tapi kemudian jatuh di perairan Karawang.
Kepada Reuters, juru bicara Lion Air menolak berkomentar saat ditanya soal sinyal 'pan-pan' tersebut dengan alasan penyelidikan masih berjalan. Sebelumnya, Presdir Lion Air Edward Sirait membenarkan pesawat PK-LQP sempat bermasalah saat terbang Denpasar-Jakarta tapi sudah bisa diatasi.
Seperti dikutip dari Air Traffic Organization Policy yang diterbitkan Federal Aviation Administration dari Departemen Transportasi AS, 'pan-pan' digunakan saat pilot menghadapi keadaan urgen atau mendesak. 'Pan-pan' disarankan disebut tiga kali. 'Pan-pan' merupakan jenis pemberitahuan mengenai kondisi darurat yang tingkat urgensinya tepat satu level di bawah 'mayday'.
Informasi soal penerbangan Lion Air JT 043 Denpasar-Jakarta bukan hanya ini. Lion Air sebelumnya mengakui pesawat PK-LQP yang jatuh pada Senin (29/10) itu sempat bermasalah pada malam sebelumnya, yaitu pada Minggu (28/10) di Denpasar. Pada akhirnya, Lion Air menyebut permasalahan itu bisa diatasi dan pesawat dengan nomor penerbangan JT 043 itu tetap terbang dengan rute Denpasar-Jakarta.
![]() |
Di sisi lain, data yang terlacak di FlightRadar24 menunjukkan pesawat Lion Air PK-LQP sempat 'parkir' selama 12 jam di Denpasar sebelum akhirnya terbang. Pesawat itu sendiri delay 3 jam.
Pengamat penerbangan yang juga anggota Ombudsman, Alvin Lie, juga sudah berbicara tentang masalah yang terjadi di pesawat tersebut. Alvin membuat dugaan yang didasari informasi dari log book Lion Air PK-LQP saat menempuh perjalanan dari Denpasar menuju Jakarta yang beredar luas. Diduga ada masalah panel pembacaan kecepatan dan ketinggian.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga sudah bergerak. KNKT telah memeriksa pilot Lion Air JT 043 Denpasar-Jakarta sehari sebelum kecelakaan Lion Air.
"Tim KNKT telah melakukan interview kepada kru (flight crew dan cabin crew) pesawat Lion Air JT 043 rute Denpasar-Jakarta yang terbang 1 hari sebelum kejadian," kata Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).
(imk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini