Arkeolog Pastikan Sumur Tua di Surabaya Mirip Jobong Era Majapahit

Surabaya - Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim di Trowulan akhirnya datang untuk meninjau sumur tua yang ditemukan di Jalan Pandean Gang 1, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.

Tim BPCB Jatim di Trowulan yang terdiri atas tiga peneliti itu tiba di lokasi penemuan sumur tua sekitar pukul 13.30 WIB. Begitu sampai, mereka mengukur sumur tua dan mengambil foto, termasuk data lain terkait sumur tersebut untuk diteliti lebih lanjut.

Dari pengamatan awal selama lebih dari dua jam, ketiga peneliti sepakat bahwa sumur tua yang ditemukan warga itu mirip dengan jobong atau sumur yang lumrah ditemui di era Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Gali Tanah untuk Box Culvert, Warga Surabaya Temukan Sumur Tua

"Dari hasil tinjauan kami di sini, ada temuan berupa jobong bertumpuk dua saat ini. Jobong berupa bis terakota (terbuat dari tanah liat) seperti ini banyak ditemukan ditemukan di situs Trowulan, Mojokerto. Ini merupakan masuk dalam cagar budaya," kata salah satu Pengkaji Pelestarian Cagar Budaya dari BPCB Jatim, Ikhwan kepada wartawan di lokasi, Jumat (2/11/2018).

Foto: Deni Prastyo Utomo

Ikhwan menjelaskan jobong bertumpuk tiga yang ditemukan di kawasan cagar budaya ini juga memiliki ukuran yang berbeda.

"Untuk jobong atas diameternya 83 cm, ketebalan 2,5 cm, tinggi 48 cm. Kemudian yang di bawah itu lebih kecil, diameter 69 cm, ketebalan 3 cm dan tinggi 49 cm. Jobong ini hampir sama dengan temuan seperti yang ada di Trowulan, Mojokerto," ungkap Ikhwan.

Dari pengukuran peneliti, kedalaman sumur tua ini diperkirakan mencapai 2 meter.

Baca juga: Sumur Tua Temuan Warga Surabaya akan Diteliti Arkeolog

Sedangkan batu bata raksasa yang ditemukan di dalam jobong juga dipastikan sama dengan yang kerap ditemukan di Trowulan.

"Dilihat dari materialnya hampir sama. Dari ketebalannya sekitar 8 cm lebar 20 cm. Untuk panjang batu bata belum tahu, tadi kan patah-patah. Tapi itu merupakan batu-batu kuno yang ukurannya hampir sama dengan di era Majapahit di Trowulan," lanjutnya.

Tak hanya batu bata, di dalam sumur juga ditemukan tulang-belulang dan pecahan tembikar. Namun peneliti belum dapat menyimpulkan usia dan data lain terkait kedua penemuan tambahan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, sebuah sumur tua ditemukan warga saat menggali tanah untuk proyek box culvert di kawasan Jalan Pandean, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kamis (1/11/2018). Sumur bertumpuk tiga itu ditemukan di kedalaman tanah kurang lebih satu meter. (lll/lll)