Komisioner KPU Jawa Barat Endun Abdul Haq menuturkan Pemilu 2019 terdapat beberapa perbedaan dibanding Pemilu 2014. Salah satunya, sebut Endun, Pemilu 2019 digelar secara serentak antara pemilihan legislatif dan pemilihan presiden.
"Kalau 2014 lalu, Pileg dulu, terus tiga bulan kemudian Pilpres," kata Endun di kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Jumat (2/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus partai juga bertambah, Pemilu 2014 lalu hanya 12 partai, 2019 sekarang ada 16 partai dan jelas itu berdampak ke teknis. Surat suara lebih besar menghitung juga jelas lebih lama," ucap Endun.
Tidak hanya itu, jumlah daerah pemilihan (dapil) untuk Pileg DPRD Jabar mengalami penambahan. Dari awalnya 13 dapil, menjadi 15 dapil. Penambahan dapil ini berkaitan dengan jumlah kursi yang diperebutkan di DPRD Jabar dari 100 menjadi 120 kursi.
"2019 ini menjadi tantangan sendiri bagi kami penyelenggara Pemilu. Tantangannya bagaimana menyiapkan sumber daya manusia penyelenggara di tingkat KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)," tuturnya.
Adanya beberapa perubahan tersebut, dia menjelaskan, perlu mempersiapkan lebih dini. Hal itu bertujuan agar meminimalisir berbagai kesalahan saat pesta demokrasi itu digelar.
"Ini tantangan tersendiri mengelola Pemilu di Jabar yang betul-betul harus cermat. Apalagi Jabar ini merupakan lumbung suara bagi semua kontestan," ujar Endun.
Saksikan juga video 'KPU Dirikan 69 RIbu Posko Atasi Masalah DPT':
(mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini