Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah I Surakarta, Titi Sudaryanti, mengatakan kebakaran beberapa kali terjadi di hutan Lawu. Hal ini membuat hewan-hewan mencari tempat yang lebih aman.
"Mereka turun karena kebakaran, musim kemarau ini agak panjang jadi sering ada kebakaran. Mereka ke pemukiman warga cari makan," ujar dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, petugas BKSDA telah memeriksa lokasi dan saksi. Petugas menduga kuat hewan buas tersebut ialah macan tutul. Hal tersebut berdasarkan ciri-ciri yang dilihat warga.
"Warga ada yang melihat. Dari coraknya kita simpulkan macan tutul," ujarnya.
Macan tutul menurutnya memang hidup di Gunung Lawu. BKSDA pernah melakukan pengamatan langsung dan melihat adanya macan tutul.
"Kalau jumlah populasinya kita belum menghitung, tapi memang ada macan tutul. Yang sudah dikatakan punah itu harimau jawa," ujar dia.
Untuk diketahui hewan buas menyerang ternak di dua titik di Sendang, Sepanjang, Tawangmangu. Kambing milik warga diterkam dan ada yang melihat sosok macan kabur setelah menerkam kambing. Ada juga bangkai kambing yang dibawa pergi oleh predator itu. (bai/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini