Kepala BKSDA Jawa Tengah, Suharman, mengatakan timnya sudah menuju lokasi kejadian di Sendang RT 1 RW 11, Desa Sepanjang, Tawangmangu. Dari keterangan warga ada yang melihat sosok macan tutul di malam hari.
Di hutan lereng Lawu, lanjut Suharman, memang merupakan habitat macan tutul sehingga diduga kuat hewan tersebut turun gunung. "Memang habitatnya. Tapi itu kawasan hutan lindung milik Perhutani," kata Suharman kepada detikcom, Jumat (2/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum bisa dipastikan alasan hewan buas itu turun ke pemukiman. Demikian juga berapa ekor macan yang turun menyambangi kandang ternal warga. Namun diduga kuat, hewan-hewan itu kehabisan makanan di hutan.
"Masalahnya kenapa baru sekarang. Kemungkinan di atas kering dan makanannya kurang.. Ya semoga masih ada makanan mereka seperti rusa dan lainnya di sana," tandasnya.
Langkah yang dilakukan BKSDA yaitu memberikan sosialisasi kalau macan tutul merupakan hewan dilindungi. BKSDA juga mengimbau agar warga mengamankan ternak mereka, biasanya macan tutul mencari makan malam hari.
"Kita edukasi kalau macan tutul itu hewan dilindungi. Kami minta untuk ternak diperketat pengawasannya," pungkas Suharman.
Untuk diketahui hewan buas menyerang ternak di dua titik di Sendang, Sepanjang, Tawangmangu. Kambing milik warga diterkam dan ada yang melihat sosok macan kabur setelah menerkam kambing. Ada juga bangkai kambing yang dibawa pergi oleh predator itu. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini