Kisah Imron Anak Tukang Bubur Dilantik Jadi Taruna Akmil

Kisah Imron Anak Tukang Bubur Dilantik Jadi Taruna Akmil

Faiq Hidayat - detikNews
Jumat, 02 Nov 2018 02:37 WIB
Anak tukang bubur Imron Ichwani (dok. Istimewa)
Jakarta - Anak tukang bubur Imron Ichwani resmi dilantik menjadi prajurit taruna oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Imron dilantik bersama 775 prajurit dan bhayangkara taruna lainnya di Stadion Sapta Marga, Kampus Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

Imron mengakui mempunyai mimpi menjadi tentara. Dia salah satu calon taruna yang sempat viral di medsos.

"Keinginan tersebut semakin kuat, ketika ada sosialisasi di sekolah dari Ajenrem 071 Wijayakusuma. Kemudian langsung daftar dan alhamdulillah bisa lolos dari mulai tahap daerah sampai dengan pusat," terang Imron dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Penghasilan ayahnya, Sugeng Suroso, hanya sekitar Rp 50 ribu sehari. Imron merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dan tinggal di rumah yang sederhana.

Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, hal itu tidak menyurutkan semangat Imron dan keluarga mewujudkan mimpi menjadi taruna Akmil.

"Saya berusaha belajar dengan keras agar mewujudkan cita-cita tersebut, dan alhamdulillah semasa SMA masuk di SMA 1 Purwokerto serta saat ikut seleksi pusat masuk dalam kelompok calon unggulan," jelas Imron.

Alasan bisa masuk calon unggulan, Imron menyampaikan hal itu dimungkinkan karena prestasinya semasa di sekolah.

"Waktu SMA, saya mendapatkan nilai sepuluh pada ujian nasional matematika dan juga pernah ikut olimpiade matematika tingkat provinsi serta aktif di OSIS dan Paskibra," kata Imron.

Sementara itu, kakak Imron, Rudi, menggantikan ayahnya untuk bisa menghadiri acara pelantikan itu. Sebab, ayahnya tidak bisa hadir saat wisuda karena diopname selama 2 bulan akibat hepatitis. Dengan sakitnya sang bapak, menurut Rudi, perekonomian keluarga sekarang menjadi tanggung jawabnya sebagai kakak tertua.

"Bapak tidak bisa ikut karena sakit hepatitis, sehingga tinggal di rumah. Tadi kita berangkat bersama nenek, ibu, dan Om Bowo serta saudara naik mobil yang dicarter sehari sekitar 700 ribu. Tapi lumayan karena kenal, harganya bisa turun," tutur Rudi.

"Tapi, tidak apa-apa, karena setidaknya nenek, ibu, dan saya serta om bisa hadir bersama Imron walau sebentar," imbuh Rudi, yang sehari-hari bekerja menjadi tukang servis ponsel ini. (fai/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads