"Pemeriksaan 11 pesawat itu didapatkan hasil bahwa komponen semua, tidak ditemukan gangguan teknis," kata Menhub dalam jumpa pers di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (1/11/2018).
Meski demikian, Kemenhub masih menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait kelaikan Boeing 737 MAX 8. Selain itu, Kemenhub akan berdiskusi dengan pihak Boeing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menhub menjelaskan, di Indonesia ada 11 pesawat Boeing 737 MAX 8. Satu milik Garuda Indonesia dan sisanya milik Lion Air. Kejadian Lion Air PK-LQP kemarin membuat pesawat Boeing 737 MAX 8 tersisa 10 unit.
"Untuk kelaikan dan operasi sudah menyampaikan surat untuk pemeriksaan. Pemeriksaan berkaitan dengan problem dan pelaksanaan. Pemeriksaan khusus itu sudah dilakukan sejak kemarin Senin (29/10)," tutur Menhub.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Boeing 737 MAX 8 milik Lion Air adalah milik perusahaan China. Kabar ini diberitakan oleh sejumlah media internasional. Disebutkan bahwa perusahaan China itu adalah China Minsheng Investment Group (CMIG) Leasing Holdings Ltd.
CMIG Aviation Capital adalah perusahaan yang menyewakan pesawat dan berpusat di Tianjin, China. Perusahaan ini menyewakan pesawat ke 15 maskapai di delapan negara. (abw/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini