Kabar bahwa pesawat Lion Air yang jatuh itu dimiliki perusahaan China diberitakan oleh sejumlah media internasional. Disebutkan bahwa perusahaan China itu adalah China Minsheng Investment Group (CMIG) Leasing Holdings Ltd.
Kabar itu diperkuat adanya pers rilis bertanggal 14 Agustus 2018 yang dimuat situs PR Newswire. Di situ disebutkan bahwa CMIG Aviation Capital, perusahaan penyewaan pesawat yang merupakan bagian dari CMIG, mengumumkan penyerahan Boeing 737 MAX 8 untuk dioperasikan oleh Lion Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada kutipan dari CEO Lion Air Group, Edward Sirait yang menyambut penyerahan pesawat itu. "Kami gembira memiliki CMIG sebagai pihak yang menyewakan kepada Lion Group dan kami tidak sabar untuk mempererat kerja sama bisnis ini," kata Edward.
Baca juga: Lion Air Bantah Dimiliki Asing |
Ada pula CEO CMIG Aviation Capital, Peter Sixiang Gao yang juga menyambut gembira kerja sama ini. "CMIG sangat gembira dapat mendukung Lion Air dengan mengantarkan 737 MAX 8 pertama kami ke maskapai ini. Boeing MAX 8 sangat cocok untuk menunjang perkembangan Lion Air Group," ungkapnya.
CMIG Aviation Capital adalah perusahaan yang menyewakan pesawat dan berpusat di Tianjin, China. Perusahaan ini menyewakan pesawat ke 15 maskapai di 8 negara.
Seperti diketahui, pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh merupakan tipe Boeing 737 MAX 8. Pesawat ini dioperasikan Lion Air sejak 15 Agustus 2018 atau sehari setelah pers rilis itu diterbitkan. Meski demikian, belum dapat dipastikan apakah pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh pada Senin (29/10) adalah pesawat yang dirental dari perusahaan China.
Saat dikonfirmasi, Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait menolak berkomentar soal hal ini. "Saya pikir nggak perlu lah," kata Edward lewat pesan singkat, Kamis (1/11/2018)
Saksikan juga video 'Amerika Bantu Penyelidikan Puing Lion Air JT 610':
(imk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini