Kedua korban ditemukan di Kecamatan Ngawen dan Kecamatan Gunungkidul pagi tadi. Kapolsek Ngawen, AKP Kasiwon mengatakan, bahwa Sutarmi (48), warga Tobong, Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul gantung diri di sebuah pohon mangga yang berada di samping rumah korban sekitar jam 5 pagi. Jasad Sutarmi ditemukan oleh tetangga korban, Fitri (16).
"Jadi pas jalan di samping rumah korban untuk ke kamar mandi, saksi melihat korban sudah tergantung di pohon mangga, dan saat itu saksi langsung teriak manggil ibunya," katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (31/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi mendatangi lokasi penemuan mayat bersama tim medis Pukesmas Ngawen II. Menurut Kapolsek, saat ditemukan, kondisi leher korban terlilit tali elastis berwarna cream yang dikaitkan di pohon mangga.
"Dari pemeriksaan oleh tim medis, tidak ditemukan tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban. Sehingga petugas medis menyimpulkan korban murni gantung diri," ujarnya.
Selain itu, dari keterangan keluarga korban kepada polisi, diketahui korban mengidap penyakit gula dan dalam tiga tahun terakhir ini tak kunjung membaik.
"Dugaannya korban gantung diri karena sakit yang diidapnya tak kunjung sembuh. Kalau dari pihak keluarga tadi sudah menerima," ucapnya.
Tidak berselang lama, tepatnya kurang dari setengah jam ditemukan lagi seorang pria yang gantung diri di Kayu Bimo, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Tanjungsari, AKP Sapto Sudaryanto. Menurut Sapto, korban bernama Pawiro Karno (95) merupakan warga Kayu Bimo, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul. Pawiro ditemukan gantung diri pada pukul 05.15 WIB.
Jasad korban ditemukan oleh menantunya yakni Arif Susanto (33) yang hendak ke kandang di dekat rumahnya.
"Jadi menantunya itu mau memberi makan ternak di kandang, tapi sampai kandang malah menemukan mertuanya sudah dalam posisi tergantung di salah satu usuk kandang dengan seutas tali tampar berwarna biru yang melilit leher mertuanya," katanya saat dihubungi wartawan.
Mendapati mertuanya gantung diri, Arif lantas melapor ke Polsek Tanjungsari. Menerima laporan itu polisi langsung mendatangi lokasi penemuan bersama dengan tim medis dari Puskesmas Tanjungsari.
"Saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal. Dan dari pemeriksaan bagian luar ditemukan bekas jeratan tali di leher korban. Sehingga dugaannya murni gantung diri," ucapnya.
Ditambahkannya, dari hadil penyelidikan sementara diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri karena depresi penyakit yang diidapnya tak kunjung sembuh.
"Dari keluarga tadi bilang kalau korban punya sakit asma dan ambeien menahun, dan dari Puskesmas juga bilang begitu (Korban sakit asma dan ambeien). Jadi dugaannya korban gantung diri karena penyakit yang diidapnya tidak sembuh-sembuh," ucapnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini