Intel Inggris Tahu dan Coba Cegah Operasi Saudi Terhadap Khashoggi

Intel Inggris Tahu dan Coba Cegah Operasi Saudi Terhadap Khashoggi

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 29 Okt 2018 14:04 WIB
Jamal Khashoggi (Middle East Monitor/Handout via REUTERS/File Photo)
London - Intelijen Inggris disebut telah mengetahui rencana operasi Arab Saudi terhadap wartawan Jamal Khashoggi jauh sebelum dia dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Intelijen Inggris sempat memperingatkan Saudi untuk membatalkan operasi terhadap Khashoggi itu, namun diabaikan.

Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Senin (29/10/2018), informasi itu dilaporkan oleh tabloid Inggris, The Sunday Express, yang mengutip sumber intelijen Inggris yang tidak disebut namanya. Laporan ini ditulis oleh editor diplomatik The Sunday Express, Marco Giannangeli.


Dilaporkan juga oleh The Sunday Express bahwa 'seorang anggota lingkar dalam kerajaan (Saudi)' yang memerintahkan penculikan Khashoggi. The Sunday Express menyebut bahwa dinas intelijen Inggris mengetahui rencana penculikan Khashoggi beberapa pekan sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Intelijen Inggris) Awalnya menyadari sesuatu terjadi pada pekan pertama September, sekitar tiga minggu sebelum Khashoggi berjalan ke dalam konsulat pada 2 Oktober, meskipun dibutuhkan lebih banyak waktu bagi informasi detail lainnya untuk muncul," sebut sumber tersebut.

"Detail ini termasuk perintah utama untuk menangkap Khashoggi dan membawanya kembali ke Arab Saudi untuk ditanyai. Namun, tampaknya pintu dibiarkan terbuka untuk perlakuan alternatif atas hal yang dipandang sebagai persoalan besar," tutur sumber itu kepada The Sunday Express.


Informasi yang disampaikan sumber ini didasarkan pada informasi dari Markas Komunikasi Pemerintah Inggris (GCHQ), salah satu badan intelijen Inggris. Lebih lanjut, disebutkan sumber tersebut bahwa perintah utama untuk menangkap dan membawa Khashoggi kembali ke Saudi dari Istanbul diberikan oleh seorang anggota lingkar dalam Kerajaan Saudi, yang identitasnya tidak disebut.

"Kami tahu perintah datang dari seorang anggota lingkar dalam kerajaan tapi tidak memiliki informasi langsung soal keterkaitan mereka dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman. Apakah ini berarti dia (Putra Mahkota Saudi-red) bukan pemberi perintah sebenarnya, kita tidak tahu," ujar sumber itu.


Sumber yang dikutip The Sunday Express juga menyebut bahwa MI6 atau Dinas Intelijen Rahasia Inggris sebenarnya telah memperingatkan intelijen Saudi untuk membatalkan operasi terhadap Khashoggi itu, namun diabaikan.

"Pada 1 Oktober, kami menyadari pergerakan sebuah kelompok, yang termasuk anggota-anggota Ri'asat Al-Istikhbarat Al-Amah (GID) ke Istanbul, dan menjadi cukup jelas apa tujuan mereka," sebut sumber intelijen tersebut kepada The Sunday Express.

"Melalui berbagai saluran, kami memperingatkan bahwa ini bukan ide yang baik. Peristiwa yang terjadi selanjutnya menunjukkan bahwa peringatan kami diabaikan," imbuh sumber intelijen tersebut.


Saat ditanya mengapa MI6 tidak memberi peringatan kepada mitra intelijen Amerika Serikat, sumber tersebut menyatakan 'keputusan telah diambil bahwa kami telah melakukan apa yang kami bisa'.

Pekan lalu, otoritas Saudi mengakui bahwa Khashoggi (60) tewas dalam pembunuhan yang telah direncanakan di Konsulat Saudi di Istanbul, usai menyangkal selama beberapa minggu. Namun pertanyaan soal keberadaan jenazah Khashoggi dan siapa pemberi perintah pembunuhan masih belum terjawab.


Saksikan juga video 'Erdogan ke Saudi: Di Mana Jasad Khashoggi?':

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads