"28 Oktober biasanya diperingatkan hari sumpah pemuda. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda pula mudah-mudahan apa yang menjadi tekad pesilat Kabupaten Madiun dapat terwujud," kata Bupati Madiun H. Ahmad Dawami kepada wartawan usai pagelaran Festival Kampung Pesilat Indonesia 2018, di Alun-Alun Mejayan Madiun, Senin (29/20/2018) dini hari.
Festival Kampung Pesilat Indonesia, yang baru pertama kalinya digelar di Madiun ini diharapkan bisa mempersatukan antar perguruan. Di samping itu, lanjut Kaji Mbing sapaan Bupati Madiun, festival ini menghilangkan image bahwa pesilat itu meresahkan karena menimbulkan konflik.
"Pesilat merupakan seni yang bisa dikembangkan ke potensi destinasi wisata Kabupaten Madiun agar menjadi ikon baru. Kalau di Ponorogo ada grebeg suro di Kabupaten Madiun ada Festival kampung Pesilat Indonesia. Keberlangsungan Madiun jadi kampung pesilat itu menjadi tanggung jawab saya dan pemerintah Kabupaten Madiun. Baju ini tidak menandakan satu perguruan saja. Baju ini menandakan kabupaten Madiun sebagai kampung pesilat," tuturnya.
Dia mengungkapkan, dalam acara ini menampilkan keahlian dan kreasi seni bela diri dari 14 perguruan silat. Dan dirinya mengakui untuk mengumpulkan 14 perguruan silat bukan hal yang mudah, tanpa peran serta kepolisian.
"Tidak mudah mengumpulkan massa 14 perguruan silat yang biasanya sering ada insiden. Luar biasa pak polisi bisa ikut andil menjaga suasana kondusif bersama pesilat. Malam ini kita berkumpul. Bersama pesilat Madiun harus bebas dari hoax. Madiun tidak ada adu domba. Di Kabupaten Madiun sepakat semua harus saling instrospeksi diri. Pesilat juga bertanggung jawab atas damainya Madiun," tambahnya.
Sementara Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasetya mengaku bangga dengan semua perguruan pesilat yang ikut berperan dalam menjaga suasana Madiun yang kondusif. Ajang Festival Kampung Pesilat Indonesia 2018 diharapkan dapat dilestarikan dan diketahui oleh dunia bahwa Madiun damai bersama pesilat.
"Giat ini juga memanfaatkan momentum giat HSN dan Sumpah Pemuda dimana dari 14 perguruan pesilat telah menampilkan kreasi seni. Bersama pendekar kita ingin menjadikan kekuatan pesilat Madiun untuk bela NKRI, lawan hoax," ungkap Made Agus.
Pantauan detikcom, dari 14 perguruan silat di Kabupaten Madiun yang mengikuti festival ini tampil memukau di atas panggung. Masing-masing perguruan menampilkan 10-20 pesilat dalam atraksinya.
Tampak adegan salah satu perguruan silat mematahkan plat besi dan bara cor dengan tangan serta kaki. Ada pula pesilat yang bermain air keras untuk membasuh muka dan tangan dan sama sekali tidak ada pesilat yang terluka. Selain itu seorang pesilat wanita yang disayat mulut dan tangan dengan pisau tajam, namun tidak terluka sama sekali.
14 Perguruan Pesilat yang mengikuti Festival Kampung Pesilat Indonesia 2018 ini yakni, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW), Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad, IKS Kera Sakti.
Kemudian perguruan Ki Ageng Pandan Alas, Tapak Suci, Pro Patria, Persinas ASAD, Merpati Putih, Pagar Nusa, dan Cempaka Putih serta Persaudaraan Sejati, Pro Patria, Persaudaraan Pangastuti Tundung Madiun.
Dalam acara yang dimulai pukul 19.00 WIB Minggu (28/10/2018) berakhir pukul 02.00 WIB Senin dini hari, dihadiri oleh semua pimpinan perguruan pesilat serta Forkopimda Kabupaten Madiun. Usai pembacaan sumpah pemuda, acara Festival Kampung Pesilat Indonesia 2018 ini dimulai . Puncak acara ditampilkan pertunjukan seni pesilat dari 14 perguruan dan di iringi dengan pesta kembang api. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini