"Karena besok itu sesuai rencana kita tanggap darurat selesai. Dulu kita pernah umumkan tanggap darurat selesai 11 Oktober dan kita perpanjang dua minggu sehingga besok tanggap darurat kita anggap selesai," kata Wiranto kepada wartawan seusai rapat koordinasi di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (25/10/2018).
Wiranto menyampaikan itu setelah memimpin rapat koordinasi. Rapat itu dihadiri pihak terkait, seperti Kemensos, Basarnas, dan BNPB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu kita juga membahas huntara, artinya pada saat tanggap darurat selesai, maka yang tertampung di tenda-tenda dan tempat pengungsian lain kita pindahkan ke hunian sementara," kata Wiranto.
Wiranto menambahkan pembangunan huntara sedang dimulai. Tim akan memastikan fasilitas pendukung hingga kelayakannya.
"Hunian sementara itu lokasinya harus kita pilih di mana, layak huninya gimana, kemudian fasilitasnya pendukung MCK, dapur dan sebagainya itu sedang dipikirkan dan sedang dimulai pembangunannya," sambungnya.
Dia menyebut akan menggelar rapat lanjutan untuk membahas pembangunan huntara itu di Sulteng besok. Kementerian PUPR sudah menargetkan 1.200 huntara akan selesai pada pertengahan Desember.
"Sebanyak 1.200 barak, satu barak itu bisa memuat 10 sampai 12 unit. Tetapi kita juga rapatkan lagi ada bantuan tenda yang setara dengan huntara itu sehingga jumlah 1.200 itu akan terbagi dari bantuan tenda dari luar negeri yang kualitasnya setara dengan huntara yang kualitasnya setara PUPR. Itu nanti juga akan kita kaji di sana," katanya.
Selain itu, Wiranto mengatakan beberapa bank sudah membantu membangun huntara dan ada negara tetangga yang menawarkan bantuan. Namun dia mengatakan pemerintah akan mengatur persyaratannya dan akan menyampaikan persyaratan itu.
Saksikan juga video 'Kisah Heroik Wartawan Peliput Gempa & Tsunami di Sulteng':
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini