Hal itu dikatakan Sandiaga saat merespons keluhan seorang petani tebu, Taman terkait maraknya gula impor yang merusak harga gula lokal.
Dia menjelaskan, selama ini perekonomian Indonesia dikuasai mafia pangan. Terdapat kartel yang mendorong kebijakan impor pangan.
Untuk itu, Sandiaga berjanji akan menciptakan pemerintahan yang kuat dan tegas untuk menekan impor. Wagub DKI Jakarta nonaktif ini berjanji akan melindungi pasar dalam negeri dari produk pangan impor.
"Mohon doanya pak, Prabowo-Sandi tak disukai sama pemodal-pemodal besar, tak disukai sama ekonomi-ekonomi yang selama ini memanjakan kita. Pilih nomor berapa?," lontar Sandiaga yang disambut teriakan Nomor Dua olah warga, Senin (22/10/2018).
Di lokasi yang sama, Sandiaga juga mendapat pertanyaan terkait aplikasi program Oke Oce dari seorang pemuda. Pemuda bernama Rozak itu mengeluhkan kian minimnya kaum milenial yang terjun ke dunia wirausaha.
"Oke Oce itu satu kabupaten/kota kami bangun pusat wirausaha. Anak-anak milenial kami ingin menjadi pemain. Kami akan memberikan pelatihan, pendampihan, kemudahan perizinan, pemasaran, pengelolaan keuangan, kemudahan akses modal. Supaya generasi milenial bisa membuka lapangan kerja," terangnya.
Tak mau ketinggalan, penjual ayam panggang di Pasar Kedungmaling Siti Aminah juga menyampaikan aspirasinya kepada Sandiaga. Yaitu terkait masih adanya suap dalam rekrutmen pegawai, anaknya yang tak bisa sekolah lantaran tak bisa membayar, serta banyaknya pengagguran.
Kepada Aminah dan warga di Pasar Kedungmaling, Sandiaga berkomitmen tak sekadar menebar janji dalam kampanyenya.
"Saya janji lapangan kerja dibuka buat seluruh anak bangsa, ga usah pakai duit. InsyaAllah harga semua sembako stabil dan terjangkau, biaya listrik dan BBM terjangkau. Itu janji kami," tandasnya.
Saksikan juga video 'Indonesia Termasuk Raksasa Ekonomi Dunia, Tapi...':
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini