Dari informasi yang dirangkum detikcom, Senin (22/10/2018), kecelakaan pengguna jalan dengan kereta api ini terjadi baik di perlintasan kereta yang dijaga maupun tanpa penjaga.
Lalu, bagaimana sikap PT KA dan Pemkot Surabaya mengatasi agar tidak ada lagi korban jiwa? Sebab, di Surabaya terdapat 563 titik perlintasan kereta.
Dari 563 perlintasan, yang mendapat penjagaan dari PT KA sebanyak 133 titik, dan 32 titik dijaga dari Dinas Perhubungan atau pihak swasta. Sedangkan 398 titik tidak mendapat penjagaan.
Dua Orang Berboncengan Tewas Terobos Palang Pintu KA
Foto: istimewa
|
Kejadian ini terjadi pukul 03.30 WIB, Selasa (3/7/2018). Sebelumnya dua korban, Fredy Cahyono (23) dan Selan (36) keluar rumah pukul 23.00 WIB untuk mencari makan di sekitar Pucang. Namun saat hendak pulang, keduanya yang berboncengan ini menerobos palang pintu kereta api.
Kendaraan korban sempat terseret hingga keduanya ikut terpental dan langsung meninggal dunia di lokasi.
"Korban berboncengan sepeda motor Honda Revo nopol L 4660 NC menerobos palang pintu yang sedang ditutup dari arah timur menuju ke barat, bersamaan dengan melintas kereta api eksekutif Bangun karya dari Jakarta ke Surabaya," ujar Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya AKP Antara.
Pengayuh Sepeda Angin Tewas Tersambar KA Logawa
Foto: Istimewa
|
Tubuh dan sepeda perempuan tersebut sempat terseret sejauh 10 meter setelah sebelumnya tersambar kereta, Jumat (14/8/2018) pukul 11.00 WIB. Jenazah perempuan itu tergeletak bersama sepeda angin miliknya di sisi selatan perlintasan kereta api.
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Iptu Ristianto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Korban sempat diteriaki warga, namun tidak mendengar.
"Benar, informasi anggota di lapangan ada kecelakaan kereta. Kami belum mendapatkan identitasnya. Saat ini korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara," tandas Ristianto.
2 Kendaraan Terseret KA Mutiara Timur di Perlintasan Marogorejo, 1 Tewas
Foto: Istimewa
|
Akibat peristiwa yang terjadi pukul 22.15 WIB, Jumat (5/10), dua kendaraan ringsek dan satu penumpang mobil tewas. Korban meninggal yakni Sukiyah Rohmatin (40). Sedangkan suaminya, Moch Kurjun (47) dan anaknya Nazmah (11) mengalami luka-luka dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Sementara kondisi pengedara sepeda motor juga mengalami luka dan sempat shock.
"Kedua kendaraan sama-sama melaju dari arah utara ke selatan Jalan Ahmad Yani jalur utama yang mengarah ke luar kota, tepat di palang pintu KA Margorejo, kedua kendaraan hendak berbelok kiri dan melewati rel KA namun seketika melintas kereta api Mutiara Timur jurusan Surabaya - Banyuwangi," papar Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya AKP Antara saat dikonfirmasi detikcom di Surabaya, Sabtu (6/10/2018).
Polisi menetapkan dua penjaga palang pintu perlintasan KA di Giant-Margorejo sebagai tersangka. Sebelumnya, diketahui penjaga dari Dishub Surabaya lalai menutup palang pintu.
"Iya sementara masih saksi, tapi akan kami proses selama 1 x 24 jam dan malam ini akan kami tetapkan menjadi tersangka," ujar Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya AKP Antara saat dihubungi di Surabaya.
Pasutri dan Satu Anak Tewas Disambar KA Sri Tanjung
Foto: Amir Baihaqi
|
Seorang saksi mata Danang Wijoyo (16) yang kebetulan juga akan melintas menuturkan, mobil memang tepat di tengah perlintasan. Kemudian disambar KA Sri Tanjung. Mobil sempat menghantam tiang listrik dan kemudian terpental sekitar 20 meter.
"Saya persis di depan mobil itu. Karena saya mau ke arah Jambangan (barat). Saya lihat mobil memang tidak bergerak. Mesinnya seperti mati di tengah rel," tutur Danang kepada detikcom
Dua penjaga perlintasan saat kejadian langsung diamankan oleh pihak kepolisian. "Dua penjaga sudah kita bawa ke polsek untuk kita mintai keterangan lebih lanjut," kata Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Eva Guna Pan Pandia.
Satu unit mobil derek PMK Surabaya telah didatangkan untuk mengangkat mobil di sisi perlintasan. Mobil terlihat hancur diterjang kereta Sri Tanjung yang berangkat dari Stasiun Wonokromo. Bagian kiri dan depan mobil ringsek.
Perlintasan kereta di Pagesangan, Jambangan, tidak ada penjaga resmi dari PT KAI. Perlintasan tersebut dijaga secara swadaya oleh warga setempat.