.webp)
"Ya saya kaget dengar Akbar ditangkap polisi. Emang salahnya apa? Setahu saya dia anaknya baik, sopan, nggak neko-neko," kata Misti, tetangga Akbar saat ditemui detikcom, Jumat (19/10/2018).
Misti mengatakan selama ini Akbar hidup normal. Bapak satu anak itu juga selalu bertegur sapa saat bertemu tetangga. Istrinya pun bersosialisasi seperti perempuan kebanyakan.
"Dia sangat baik orangnya, diam. Menyapa kalau ketemu. Orang tuanya juga baik sama orang-orang," terangnya.
Misti menambahkan, sejauh yang ia tahu, Akbar bekerja sebagai karyawan di perusahaan koveksi. Ia tak tahu menahu jika Akbar punya 'sampingan' praktik penggandaan uang.
"Nggak tahu saya soal itu. Dia kerja konveksi," akunya.
Rumahnya di Dusun Tempel juga terlihat sederhana. Tak seperti rumah pelaku penipuan dengan modus penggandaan uang lainnya yang cenderung mewah. Bagian depan rumah bercat kuning sedangkan dinding samping dan belakang hanya berupa struktur bata yang tak dilapisi adonan pasir dan semen. Namun lantai rumahnya sudah menggunakan keramik.
Diberitakan sebelumnya, Gus Akbar ditangkap berkat laporan 4 orang yang telah menjadi korban penipuannya. Para korban mengaku dipengaruhi ilmu hitam atau disirap agar mau menyerahkan sejumlah uang untuk digandakan. Saat beraksi, korban diminta untuk menutup mata, namun saat membuka mata korban sudah melihat uang palsu tersebut sebagai uang asli.
Sejumlah korban mengaku kehilangan uang dalam jumlah beragam, mulai dari Rp 20 juta hingga 500 juta, bahkan ada yang rela memberikan mobilnya.
Tonton juga 'Penipu Pengganda Uang di Trenggalek Dibekuk':
(lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
