Pemuda Ponorogo Budidaya Anggur yang Berbuah di Batang, Penasaran?

Pemuda Ponorogo Budidaya Anggur yang Berbuah di Batang, Penasaran?

Charolin Pebrianti - detikNews
Jumat, 19 Okt 2018 09:07 WIB
Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Buah anggur yang dikembangkan oleh Zaky Arista (28) terbilang berbeda dibandingkan anggur pada umumnya. Sebab buah anggur ini berbuah langsung dari batang pohon dan tidak merambat layaknya tanaman anggur pada umumnya.

"Anggur ini memang beda. Asalnya dari Brazil," tutur Zaky saat ditemui detikcom di rumahnya, Jalan Rumpuk, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Jumat (18/10/2018).

Zaky menjelaskan tumbuhan bernama latin Jaboticaba ini didapatkannya dari Medan pada tahun 2016 lalu.

"Kalau anggur kan biasanya merambat, terus nanti buahnya tumbuh menggelantung dan bergerombol. Kalau ini beda, buahnya di batang pohon utama dan tidak merambat," terangnya.


Pemuda Ponorogo Budidaya Anggur yang Berbuah di Batang, Penasaran?Foto: Charolin Pebrianti

Kendati begitu, ukurannya disebut tak jauh berbeda dengan anggur yang tumbuh di Indonesia lainnya. Selain itu, rasa anggurnya juga beragam. Jika kulit anggur biasanya tidak memiliki rasa namun pada anggur ini, kulitnya terasa asam saat dimakan namun buahnya sangat manis.

"Kalau masih muda, rasanya asam. Tapi kalau sudah benar-benar matang, rasa buahnya manis legit," ungkapnya.

Lebih jauh anak pertama dari dua bersaudara ini menjelaskan, pohon anggur miliknya menghasilkan jenis anggur merah. Tanaman ini baru bisa dipanen setelah 2 tahun. Sedangkan untuk jenis anggur hitam membutuhkan waktu 10 tahun baru bisa dipanen.

"Kalau dari anakan buah hingga jadi buah besar butuh waktu 1 bulan," imbuhnya.

Pemuda Ponorogo Budidaya Anggur yang Berbuah di Batang, Penasaran?Foto: Charolin Pebrianti

Namun menurut Zaky, tanaman ini mampu berbuah sepanjang tahun.

Alumni Universitas Brawijaya ini mengaku tidak menjual buahnya kepada konsumen. Ia hanya menjual bibit tanaman anggur. Satu bibit dijual dengan harga Rp 250 ribu sedangkan batang pohon yang sudah berbuah dijual seharga Rp 2 juta.

Pelanggannya pun datang dari berbagai kota di Jawa Timur. "Kemarin saya kirim ke Pacitan. Sebelumnya ke Malang. Hampir merata di Jawa Timur," tukasnya.


Akan tetapi Zaky meyakini sebagai satu-satunya penjual pohon anggur seperti ini di Ponorogo. Selain karena tanaman ini hanya untuk para kolektor, masyarakat pun belum mengenal tanaman anggur ini secara luas.

"Iya kayaknya satu-satunya di Ponorogo, yang lain belum ada," tandasnya.

Namun Zaky tidak hanya menyediakan bibit anggur saja. Ia juga menjual beberapa jenis tanaman lainnya seperti sawo, kurma, jambu dan manggis.

Dalam satu bulan, Zaky mampu meraup omzet hingga puluhan juta rupiah. "Karena ini lagi musim kemarau, orang mungkin malas merawat tanaman agak berpengaruh ke omzet. Biasanya Rp 50 juta, sekarang turun jadi Rp 30 juta," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.