Paman Selvia, Mulyono mengungkapkan sejak bobotnya terus bertambah, gadis dengan tinggi 145 cm itu menjadi bergantung kepada keluarganya.
"Aktivitas sehari-hari seperti mandi dan lainnya ya dibantu ibu dan kakaknya," ujarnya kepada detikcom, Rabu (17/10/2018).
Otomatis bungsu dari dua bersaudara ini juga tak pernah keluar rumah, termasuk sekolah. Bahkan Selvia sudah enggan bersekolah sejak duduk di bangku kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah).
Selvia disebut tak kuat berjalan lama-lama karena mengalami gangguan pernapasan. "Jalan beberapa meter sudah nggak kuat, itu pun dibantu ibu atau kakaknya. Setiap hari ya lihat TV," tuturnya.
Namun menurut Mulyono, selain gangguan pernapasan, ia belum mengetahui dampak kesehatan apa lagi yang dirasakan keponakannya karena obesitas. Sebab ia belum membawa Selvia menjalani pengobatan medis.
Ia beralasan Selvia cenderung pemalu dan takut bila bertemu dengan orang asing. "Gangguan yang paling terlihat ya gangguan pernafasan saja," akunya.
Selvia juga memutuskan berhenti sekolah karena rasa minder tersebut. Ini karena sejak usia 9 tahun, ia menjadi anak yang paling besar sendiri di antara teman sebayanya.
"Sudah nggak mau sekolah, katanya malu. Ya karena minder sama teman-temannya," timpal sang kakak, Dia Setiyorini. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini