"Kami kan memang mandiri sejak awal nikah. Mau usaha ya harus berpikir sendiri. Buat usaha dulu mikirnya biar bisa nambah bayar SPP anak-anak asuh juga kebutuhan anak. Maka saya dan pak Rochmat harus masukkan sertifikat ke bank buat jaminan kredit," ujar Helmiyah, istri Ipda Rochmat kepada detikcom, Selasa (16/10/3018).
Ibu satu anak itu beralasan ketika mereka mulai mengambil anak asuh di tahun 2007, gaji Ipda Rochmat masih belum memadai. Saat itu masih berkisar di angka Rp 1 juta. Itupun otomatis terpotong untuk angsuran bank.
"Kredit bank ini memang untuk keperluan kebutuhan sekolah dan makanan. Tapi alhamdulillah kalau kita ikhlas selalu ada jalan untuk anak-anak," kenangnya sembari enggan menyebutkan nominal nilai kredit di bank kala itu.
Helmiyah menambahkan, seiring berjalannya waktu, gaji Ipda Rochmat juga meningkat. Namun ini juga berbanding lurus dengan kebutuhan mereka yang saat ini mengasuh 20 anak asuh. Dari 20 anak asuh tersebut, 18 anak di antaranya duduk di bangku sekolah.
![]() |
Rinciannya, lima anak duduk di bangku perguruan tinggi, 9 anak pelajar SMA, dua anak pelajar SMP dan dua lainnya merupakan pelajar SD.
Bila ditotal, dalam sebulan Ipda Rochmat dan istrinya harus menyisihkan sekitar Rp 4 juta untuk biaya makan, iuran sekolah dan transportasi mereka.
"Untuk kebutuhan belanja sehari Rp 150-200 ribu, belum uang sakunya. Yang SD setiap hari Rp 3 ribu, SLTP Rp 4 ribu, SLTA Rp 5 ribu. Untuk beras sehari habis sekitar 10 kg," tandasnya.
Ipda Rochmat menambahkan, untuk anak-anak asuhnya ia juga menyiapkan 12 sepeda motor sebagai moda transportasi mereka.
"Untuk sepeda motor buat sekolah saya carikan yang murah mas, yang penting bisa buat sekolah. Kasihan sekolahnya di kota agak jauh dan swasta sekolahnya," paparnya.
Dengan keikhlasan Ipda Rochmat, ada saja donatur yang datang untuk memberikan bantuan. Besarannya pun tak banyak, berkisar Rp 500 ribu hingga 1 juta. Namun ia membuktikan bahwa keikhlasan tersebut juga berbuah manis untuknya.
"Alhamdulilah berkat disekolahkan Bapak Kapolda saya sekarang Ipda," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini