Deklarasi Pemilu 2019 damai digelar di kantor Pemkab Gresik. Selain pengurus 15 parpol, deklarasi juga dihadiri jajaran Forkopimda.
Antara lain Bupati Gresik Sambari Halim, Wakil Bupati Muhammad Qosim, Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro, Dandim 0817 Gresik Letkol Infantri Budi handoko, KPUD Gresik serta jajaran forkopimda Kabupaten Gresik.
Dalam deklarasi ini, mereka menyepakati 5 item tentang pelakasanan Pemilu damai di Kabupaten Gresik. Salah satunya tidak melaksanakan kampanye yang bermuatan isu SARA dan provokatif.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro mengajak para peserta pemilu mengikuti aturan yang ditetapkan oleh penyelenggara, yakni KPU.
"Mari kita semua untuk tidak memasang APK yang melanggar ketertiban dan kenyamanan di Kabupaten Gresik. Mari kita jaga bersama," kata kapolres di lokasi deklarasi.
Wahyu menjelaskan, pihaknya bersinergi bersama TNI untuk tetap menjaga pelaksaaan Pemilu 2019 di Kabupaten Gresik. Terutama dalam hal menjaga daerah rawan.
"Personel Polres Gresik hanya 937 saja. Untuk itu kami bersama TNI dan masyarakat untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif selama pelaksanaan masa kampanye hingga proses Pemilu selesai," ungkapnya.
Untuk menjaga kerawan di wilayah Kabupaten Gresik, kata Wahyu, pihaknya sudah menyiapkan sistem rayonisasi untuk mempermudah penanganan jika terjadi gangguan keamanan selama Pemilu 2019.
"Kami akan mengunakan rayonisasi yang terbagi menjadi 5 rayon, yakni utara, selatan, barat timur dan rayon Bawean. Kami akan mengawal kerawanan pengiriman logitistik di Pulau Bawean karena ada kondisi cuaca buruk disana," tandasnya.
Deklarasi Pemilu 2019 damai ditutup dengan menandatangani prasasti Pemilu 2019 aman, damai dan sejuk.
Saksikan juga video 'Kemeriahaan Deklarasi Kampanye Damai di Jatim':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini