"Pernyataan Gus Rommy ini kebanyakan melantur karena kebanyakan mimpi di siang bolong. Mulai bilang pendukung Pak Prabowo berbondong pindah ke Pak Jokowi sampai menghubungkan perebutan juara dunia UFC dengan Pilpres 2019," ujar anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade saat dimintai konfirmasi, Selasa (9/10/2018).
Andre meminta Rommy tak terlalu banyak bicara melantur. Menurutnya, Rommy lebih baik membisiki Presiden Jokowi untuk menangani korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, hingga nilai tukar rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potret duel yang disebut-sebut terbesar dalam sejarah UFC itu, kata Rommy, mirip kondisi politik di Indonesia saat ini. Rommy menyebut, penantang--termasuk di kontestasi politik--memang kerap melakukan provokasi.
Khabib, yang merupakan juara dunia bertahan kelas ringan UFC, disebut Rommy terus diprovokasi McGregor, yang notabene penantang. Tindakan brutal dilakukan McGregor dan tim sebelum pertandingan dimulai. Pada akhirnya, kata Rommy, juara bertahan berhasil menekuk penantang.
"Di banyak pertandingan/kontestasi, penantang memang akan agresif melakukan provokasi, apalagi jika mengetahui kualitas lawan lebih unggul. Hal ini mirip dengan situasi politik Indonesia akhir-akhir ini," pungkas Rommy lewat akun Instagram-nya.
Simak Juga 'Ahmad Dhani Bangga atas Kemenangan Khabib Nurmagomedov':
(gbr/jbr)