"Tadi saya datang sudah digeledah ruang kerja saya oleh penyidik KPK. Penyidik juga tunjukkan surat laporan dan pengaduan masyarakat," ungkap Rendra kepada wartawan pasca KPK meninggalkan Pendopo Pemkab Malang Jalan Agus Salim, Senin (8/10/2018), malam.
Rendra sebelumnya menyampaikan bahwa dirinya tak berani memberikan statmen secara detil soal penggeledahan yang digelar KPK beberapa jam lalu. "Mohon maaf, saya tidak bisa detil. Yang jelas tadi, ada penggeledahan oleh KPK," tegas Rendra, yang juga Ketua DPW NasDem Jawa Timur ini.
Baca juga: KPK Geledah Kantor Bupati Malang, Ada Apa? |
Rendra menjelaskan, jika KPK menggeledah ruang kerjanya dengan membawa beberapa surat pengaduan masyarakat dan laporan. "Jadi ada pengaduan masyarakat dan laporan, seperti yang ditunjukkan oleh penyidik," ujarnya.
Rendra mengakui, jika KPK juga menggeledah kediaman pribadinya di Desa Tirtomoyo, Pakis, Kabupaten Malang. "Rumah juga digeledah, tapi saya gak bisa kesana untuk menyaksikan. Nunggu yang disini (pendopo)," aku bupati sudah menjabat dua periode ini.
Ketika memberikan keterangan kepada media, Rendra didampingi oleh Sekda Kabupaten Malang Didik Budi Muljono. Rendra juga sempat menanyakan langsung kepada Sekda soal siapa yang berada di kediamannya saat penggeledahan berlangsung.
Tak lama Rendra mendapatkan jawaban jika Kepala Satpol PP Pemkab Malang berada di lokasi (kediaman) saat penggeledahan.
Sedikit dijelaskan Rendra, bahwa surat laporan dan pengaduan masyarakat tersebut, diantaranya ada persoalan korupsi dan menyangkut pendanaan kampanye di Pilkada 2015. "Ada soal korupsi dan dana kampanye periode kedua (Pilkada 2015)," bebernya.
KPK mendatangi Pendopo Pemkab Malang di Jalan Agus Salim, Kota Malang petang tadi, dengan menumpang satu unit Kijang new Innova warna hitam dan mobil Toyota Hiace warna silver. Hampir selama dua jam penyidik disebut Rendra dan Sekda Pemkab Malang berjumlah 7 orang menggeledah ruang kerja bupati. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini