Sejak Awal Gus Solah Tak Percaya Hoax Ratna Sarumpaet, Ini Alasannya

Sejak Awal Gus Solah Tak Percaya Hoax Ratna Sarumpaet, Ini Alasannya

Enggran Eko Budianto - detikNews
Minggu, 07 Okt 2018 17:22 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Tebuireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah mengaku sejak awal tidak mempercayai berita bohong (hoax) tentang penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Apa alasan adik Kandung Gus Dur ini?

Gus Solah rupanya sudah mempelajari isu ini sejak kabar Ratna Sarumpaet dianiaya sejumlah orang di Bandung, Jabar, menyeruak ke publik beberapa waktu lalu.

Cucu ulama pendiri NU KH Hasyim Asy'ari ini bahkan sudah mendapatkan informasi kejanggalan penganiayaan tersebut sebelum Capres Prabowo Subianto memberikan statemen kepada wartawan pada awal Oktober 2018.


"Kan ada informasi lain dari dokter yang meragukan bahwa itu (wajah Ratna Sarumpaet) dipukul karena terlalu simetris. Kemudian ada surat dari Kapolda Jawa Barat yang mengatakan tidak ada pasien yang bernama Ratna Sarumpaet yang di rumah sakit," kata Gus Solah usai menerima kunjungan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Minggu (7/10/2018).

Oleh sebab itu, Gus Solah mengaku tak percaya saat Prabowo beserta timnya membeberkan kabar penyaniayaan Ratna Sarumpaet ke publik. "Oh endak (percaya), kan saya sudah mendengar sebelumnya. Suratnya Kapolda Jabar kan meragukan itu," ungkapnya.

Gus Solah mempersilahkan polisi mengusut kasus hoax Ratna Sarumpaet jika memang ada unsur pidana yang perlu diungkap. "Polisi sudah punya pegangan, bukti-bukti dan lain-lain. Kemudian diselidiki atau disidik kalau ada sesuatu yang perlu ditindaklanjuti ya dipersilakan," tegasnya.


Adik kandung Presiden RI ke empat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini mengajak masyarakat untuk mencermati setiap informasi yang berkembang. "Kita belajar lah dari masalah ini untuk tidak menerima begitu saja informasi yang kita terima terus kita sebarkan," tandasnya.


Simak Juga 'Pengacara Minta Ratna Jadi Tahanan Kota':

[Gambas:Video 20detik]


(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.