Diketahui hubungan almarhum Gus Dur dan keluarganya dengan PKB pimpinan Muhaimin tidak harmonois. Bahkan Yenny sempat memimpin PKB tandingan. Namun saat ini, kedua pihak berada di kubu yang sama, yaitu pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Seandainya soal apakah itu nanti akan mendekatkan hubungan Yenny Wahid dan keluarga Gus Dur dengan PKB, dengan Muhaimin, itu ya mudah-mudahan sajalah. Tapi seumpama masih belum bisa terjadi, bisa jalan sendiri-sendiri tanpa harus bersatu karena mungkin segmen agak bisa dibedakan kalau orientasi politiknya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD saat ditemui detikcom di sela acara Simposium Internasional ke-2/The 2nd Indonesian Constitutional Court International Symposium (ICCIS) di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Senin (1/10/2018).
Meski demikian, Mahfud berpendapat keputusan politik Yenny dan keluarga Gus Dur mendukung Jokowi tidak bisa diartikan seluruh keluarga dan pengikut Gus Dur akan bersikap sama.
"Pernyataan Mbak Yenny itu mewakili Barikade Gus Dur, Barisan Kader Gus Dur. Kalau Gusdurian itu netral dari politik, dia bergerak ke masyarakat dan tidak mendukung, itu penjelasan Alissa Wahid (putri sulung Gus Dur/koordinator Jaringan Gusdurian)," ujar Mahfud.
Menurut Mahfud, Gusdurian merupakan komunitas tersendiri yang lepas dari persoalan politik.
"Mungkin orangnya (kader Barikade Gus Dur dan Gusdurian) sama, tapi entitas organisasinya berbeda. Gusdurian itu tidak mendukung siapapun karena nanti kegiatan dia dikira bagian dari kampanye, tetapi Barikade Gus Dur yang mungkin orangnya menempel sama dengan Gusdurian, (akan) mendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin," imbuhnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini