Ketika dikonfirmasi kepada Sandi, ia mengaku punya alasan khusus di balik itu. "Ini ada dua dapil dari 10 kabupaten dan kota di Jatim. Jadi kemarin saya putuskan harus ke Madiun walaupun saya hari ini dijadwalkan ke Malang. Saya putuskan di Kota Madiun untuk pastikan bahwa semua kader tersapa, karena ada dua surpreise atau kejutan," kata Sandiaga kepada wartawan di GOR Wilis Kota Madiun, Sabtu (29/9/2018).
Dua kejutan yang mendorong Sandi untuk membatalkan jadwal ke Malang dan memilih ke Kota pecel itu adalah karena ia ditunggu oleh para penyandang disabilitas yang ingin mendoakan dan mendukungnya. Kejutan kedua, lanjut Sandi, adalah sumbangan uang dari emak-emak di Kota Madiun.
"Alasan saya memilih Madiun tadi itu satu ditunggu oleh komunitas disabilitas menginginkan kita untuk perjuangkan akses lapangan pekerjaan untuk teman-teman difabel dan keduanya, simpatisan ibu-ibu menyisihkan uang belanjanya secara sukarela untuk perjuangan Prabowo-Sandi untuk perbaiki ekonomi. Karena mereka mengalami kesulitan harga bahan pokoknya melambung," ujarnya.
Diungkapkan Sandi, pihaknya akan memperjuangkan nasib penyandang disabilitas dan memberikan semangat hidup. "Buat teman disabilitas, kita memberikan semangat bahwa mereka memiliki kemampuan berbeda melebihi rata-rata. Dan disini mereka bukan memiliki kekurangan tapi juga kelebihan," tuturnya.
Sandi menambahkan bahwa pemerintah harus hadir untuk menampung kelebihan dan kreasi mereka. "Kita juga ingin bahwa kelebihan mereka tertampung, diberi lapangan kerja," tegas Sandi.
Dalam kesempatan ini, Sandi juga sempat berbincang dengan salah satu anak penyandang disabilitas. Keduanya tampak menangis haru.
Sandi menambahkan, Kota Madiun dan sekitarnya memiliki suara yang luar biasa sehingga dalam tujuh bulan ke depan, ia ingin berkampanye di Madiun antara dua sampai tiga kali.
"Madiun ini suara yang luar biasa. Mungkin tujuh bulan kedepan bisa dua atau tiga kali lebih kita datangi," pungkasnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini